Ngopeni Ngelakoni

Ngopeni Ngelakoni

Validasi DT-SEN dan DTKS, Gus Yasin: Haji Antri Ibadah, Kalau Bantuan Warga Miskin, Masa Harus Antri? 

SEMARANG – Menindaklanjuti kunjungan Mensos RI Syaifullah Yusuf terkait validasi data sosial warga di Jawa Tengah, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, melakukan rapat dengan Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Provinsi Jawa Tengah, Drs. Imam Maskur, M.Si, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih. Rapat digelar di ruang kerja Wakil Gubernur Kamis, 13 Maret 2025. Dalam pertemuan tersebut, Gus Yasin, sapaan akrab Wakil Gubernur, menyampaikan komitmennya untuk memastikan bahwa segala kewajiban pemerintah pusat yang berkaitan dengan kesejahteraan sosial masyarakat dapat dijalankan dengan baik oleh pemerintah Jawa Tengah.  “Alhamdulillah pada hari ini kita menindaklanjuti kunjungan Pak Menteri Sosial dan Pak Wamen ke kami. Ada beberapa elemen yang dibawa untuk disinkronkan dan diinformasikan kepada kami. Pada prinsipnya, kami ingin mengawal apa yang menjadi kewajiban pemerintah, karena kewajiban dari pemerintah pusat itu juga bagian dari kewajiban kami,” ungkap Gus Yasin. Salah satu pembahasan utama dalam pertemuan ini adalah mengenai Data Terpadu Sosial dan Ekonomi (DT-SEN), yang menjadi pengganti dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Gus Yasin menegaskan pentingnya validasi data ini agar bisa lebih tepat sasaran. Terutama dalam program-program yang membantu masyarakat miskin. “Kami ingin lebih memberikan masukan-masukan supaya DT-SEN itu yang nanti menjadi pengganti DTKS benar-benar bisa kita validasi, dan kita juga harus memberikan masukan ketika ada kemungkinan-kemungkinan,” tambahnya. Menurutnya, salah satu kemungkinan yang muncul adalah mengenai kemungkinan adanya usul sanggah pada data sosial. Jika ternyata data yang disanggah masih berada di Desil 5, yaitu kelompok penduduk dengan pengeluaran moderat atau menengah, maka perlu ada penanganan lebih lanjut terkait hasil usulan tersebut. Apakah usulan tersebut dapat langsung diintervensi atau tetap harus masuk dalam daftar tunggu, seperti halnya prosedur pendaftaran haji yang memerlukan antrian panjang. “Kalau haji antri, ya itu ibadah. Tapi kalau kemiskinan, masa iya mau dibantu harus antri dulu? Nah ini yang kami enggak mau. Kita ingin ada percepatan, kita juga harus bertanggung jawab kepada masyarakat,” ujar Gus Yasin dengan tegas. Lebih lanjut, Gus Yasin menjelaskan bahwa Pemprov Jateng memiliki program “Kartu Jawa Tengah Sejahtera” yang selama ini menggunakan data yang berasal dari luar DTKS. Dengan hadirnya DT-SEN yang akan menggantikan DTKS, Gus Yasin mempertanyakan bagaimana program “Kartu Jawa Tengah Sejahtera” ini, akan disesuaikan atau terpengaruh oleh perubahan tersebut. “Kalau nanti DT-SEN memang benar-benar untuk orang miskin yang belum dapat diintervensi. Kami juga nanti akan usulkan bagaimana nasibnya Kartu Jateng Sejahtera kita,” Kata Gus Wagub itu. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga aktif melibatkan Pentahelix di Jawa Tengah, seperti JSA dan lainnya, yang perlu diberikan intervensi atau perhatian lebih lanjut terkait hal tersebut. “Ini saya nanti coba koordinasikan agar kami dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,”ucapnya. Kadinsos Jateng,  Drs. Imam Maskur, M.Si mengatakan, DT-SEN adalah data yang berasal dari DTKS dan telah dipadankan dengan P3KE, PLN, Regsosek, dan Pertamina. Hasilnya, ditemukan 1,7 juta penerima, termasuk peserta BPJS Kesehatan. “1,7 juta ini dicek di lapangan, yang ngecek lapangan atau yang ground check itu teman-teman pendamping PKH. Sejumlah ada 4.900 sekian. Nah masing-masing pendamping sekitar 300 keluarga yang harus kita ground check kan di lapangan,” kata Imam Maskur. Di sisi lain, Ketua BPS Jateng,  Endang Tri Wahyuningsih menambahkan, DT-SN mencakup semua data yang dibutuhkan oleh kementerian, pemerintah daerah, kabupaten, dan kota, termasuk untuk program bantuan sosial (Bansos). Selain itu, data ini juga dapat digunakan oleh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk berbagai program intervensi, seperti rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH), penyediaan jamban, dan program lainnya. “By Name, By Adress nya sudah ada semuanya. Lebih efektif, insya Allah,” pungkas Endang Tri Wahyuningsih. ***

Ngopeni Ngelakoni

Gus Yasin Ajak Perusahaan Lebih Masif Salurkan CSR untuk Pendidikan dan Pengentasan Kemiskinan

SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Gus Taj Yasin menekankan pentingnya peran perusahaan dalam menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) demi kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah terutama untuk pendidikan dan pengentasan kemiskinan. Hal tersebut disampaikan Gus Yasin mewakili Gubernur dalam acara ajang Penganugerahan CSR Award Provinsi Jawa Tengah 2024 dan Rapat Koordinasi Desa Dampingan 2025 yang berlangsung di Gradhika Bhakti Praja pada Rabu (12/3/2025). “Saya senang dengan adanya CSR Award. Kita ingin agar perusahaan, baik swasta maupun milik pemerintah seperti BUMN dan BUMD, yuk bareng-bareng menyalurkan CSR,” ujarnya. Menurutnya, program CSR harus selaras dengan visi-misi pemerintah pusat maupun daerah agar manfaatnya lebih luas dan berkelanjutan. “Sehingga CSR ini bukan hanya untuk memajukan perusahaannya saja, tetapi juga bagaimana memajukan masyarakat di Jawa Tengah,” lanjutnya. Ia berharap ajang ini mampu mendorong lebih banyak perusahaan untuk meningkatkan kontribusi mereka dalam penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kualitas pendidikan. “Yang paling utama itu pendidikan dan kemiskinan, angka ini harus benar-benar kita turunkan,” tegasnya. Selain itu, CSR juga diharapkan memberikan dampak pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal. “Selain adanya CSR, perusahaan juga mendengar kebutuhan masyarakat. Serta mereka juga bisa berperan dalam edukasi bagi desa-desa dampingan di 35 kabupaten/kota, terutama di 17 daerah yang menjadi prioritas, agar masyarakat bisa bekerja di perusahaan tersebut dan angka pengangguran dapat kita tekan,” pungkasnya. Di sisi lain, Taufik Kurniawan, Area Manager Communication, Relations, dan CSR Pertamina Jateng & DIY, menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diterima. “Kami menyampaikan terima kasih atas apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur, Gus Yasin,” kata Mas Taufik. PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah meraih CSR Terbaik 1 Kategori BUMN. Pertamina telah menjalankan program CSR di berbagai wilayah operasinya, seperti Tegal, Semarang, Solo, Boyolali, dan Cilacap, dengan fokus pada pengentasan kemiskinan. “Kami menyimak arahan Gus Yasin bahwa kita harus bersinergi dengan Pemprov Jateng untuk membangun ekonomi dan menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah,” tambahnya. Berikut Daftar Pemenang CSR Award 2024 Kategori Perusahaan Swasta Terbaik: PT Tirta Investama Pabrik Klaten PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul PT Nojorono Tobacco International Kategori BUMN Terbaik: PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah PT Telkom Regional III Jateng-DIY, Jatim, Bali, Nusa Tenggara Perum Perhutani Divisi Regional Jateng Kategori BUMD terbaik: Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah PT BPR BKK Purwokerto Acara ini dihadiri oleh Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, SE., MM, beserta jajaran pejabat provinsi, perwakilan BUMN, BUMD, perusahaan swasta, bupati dan walikota dan perwakilan desa binaan via daring, serta akademisi dari beberapa perguruan tinggi di Jawa Tengah.  CSR Award ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Jawa Tengah.***

Ngopeni Ngelakoni

Cuaca Ekstrim Hingga 20 Maret, Gus Yasin Imbau Masyarakat Waspada

SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap kondisi cuaca. Sebab curah hujan ekstrim diperkirakan akan semakin intensif dalam beberapa waktu ke depan hingga 20 Maret.  Hal itu disampaikan suami Ning Nawal, saat menghadiri kegiatan Tarawih Keliling (Tarling) putaran 6 di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, Senin, 10 Maret 2025. “Saya dengan BMKG yang akhir-akhir ini mengumumkan bahwa cuaca hujan ini akan lebih intensif, maka saya berharap kepada seluruh masyarakat untuk waspada,” kata Gus Yasin. Menanggapi kondisi ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk mengantisipasi potensi bencana. Berdasarkan data BMKG, intensitas hujan diperkirakan akan berlangsung hingga 20 Maret dan berpotensi menimbulkan berbagai musibah. “Untuk itu kita selain meminta berdoa kepada Allah, kita juga sudah menurunkan seluruh stakeholder kami,” ucap Gus Yasin. Terkait penanganan bencana, pemerintah akan berupaya mencari solusi bagi masyarakat yang terdampak, termasuk perhitungan kerugian dan langkah pemulihan. Selain itu, Gus Yasin juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian yang pada hari itu berkunjung ke Jawa Tengah. “Kami juga sudah koordinasi terkait nanti bagaimana mencari solusi nasib para petani yang mungkin akhir-akhir ini mau panen tapi karena ada banjir menjadi gagal panen. Nah ini juga harus kita pikirkan bersama-sama,” kata Gus Yasin. Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi lingkungan dan segera melaporkan jika ada peringatan dini terkait cuaca ekstrem. “Tolong segera diinfokan kepada kami sehingga kita bisa antisipasi penanganannya,” pungkas Gus Yasin. Sementara itu, Rektor UIN Walisongo, Prof. Nizar, M.Ag, mengucapkan terima kasih kepada Badan Amalan Islam (BAI) Provinsi Jawa Tengah karena telah mempercayakan UIN Walisongo sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan Tarling. “Terima kasih banyak sudah mempercayai UIN Walisongo sebagai salah satu tempat tarling yang diadakan oleh BAI Provinsi Jawa Tengah,” ucap Prof. Nizar. Tarling putaran ke-6 ini dihadiri oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Tengah, KH. Ahmad Darodji, M.Si, serta sejumlah tokoh lainnya, termasuk Dr. KH. Syarifuddin Husain, Lc, MA, sebagai penceramah, dan Dr. KH. Multazam Ahmad, M.Ag, selaku imam tarawih. Jajaran dekan dan dosen, perwakilan Forkopimda Jawa Tengah, TNI-Polri, mahasiswa, serta masyarakat umum. Sebagai informasi, Tarling yang diselenggarakan oleh BAI Jawa Tengah akan berlangsung hingga akhir Ramadan dengan total 18 putaran. Putaran terakhir dijadwalkan berlangsung di Dinas Kelautan Provinsi Jawa Tengah.***

Ngopeni Ngelakoni

Gus Yasin : Pembangunan Harus Selaras Pusat Provinsi dan Daerah

SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) menyampaikan pentingnya sinkronisasi dalam pembangunan baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang. Seluruh rencana pembangunan harus selaras antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Hal itu dikatakan Gus Yasin mewakili Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, dalam  pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan IV Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025. Acara  berlangsung di Aula Muria, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDM) Provinsi Jawa Tengah pada Senin (10/03/25). “Ini yang harus kita kolaborasikan, dan berjalannya lima tahun ke depan ini semua pemimpin di Indonesia ini, semua kan dilakukan pelatihan, baik itu di kedinasan, itu ada latihan kepemimpinan, kalau di lembaga kepala daerah maupun di lembaga pemerintahan itu ada retret,” Kata Gus Yasin. Dalam sambutannya, Gus Yasin juga menekankan pentingnya pelatihan ini bagi para peserta yang mayoritas merupakan kepala dinas.  Meskipun jumlah peserta mengalami penurunan karena berbagai hal, Gus Yasin tetap berharap mereka mengikuti pelatihan dengan semangat. “Mereka sebenarnya sudah menjadi pemimpin, hanya tinggal bagaimana mengaplikasikan kepemimpinan mereka. Di sini, mereka akan belajar berkolaborasi dan bertukar pikiran dalam menghadapi permasalahan, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada masyarakat,” ujar Gus Yasin. Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan semangat peserta dalam mendukung pemerintahan dalam memberikan pelayanan terbaik.  “Yang paling penting adalah bagaimana mereka bisa lebih baik dan lebih semangat dalam melayani masyarakat,” tegasnya. Senada hal tersebut, Deputi Bidang Penyelenggaraan Kompetensi LAN RI, Dr. Basseng, M.Ed., menekankan, birokrasi memiliki tugas utama untuk tunduk dan patuh pada pemimpin yang terpilih. “Di tingkat nasional, birokrasi harus tunduk kepada Presiden, Wakil Presiden, serta seluruh kabinet. Sementara di tingkat provinsi, mereka harus patuh kepada Gubernur dan Wakil Gubernur,” katanya. Ia juga menegaskan prinsip birokrasi dalam pemerintahan itu “When politics ends, administration begins.” “Ketika proses politik selesai, yang harus berjalan adalah administrasi, birokrasi, serta implementasi kebijakan publik,” jelasnya. Acara juga dihadiri Kepala BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, Dr. Sadimin, SPd, M.Eng., serta Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Kepamongprajaan dan Manajemen Kepemimpinan BPSDM Kemendagri, Dr. Drs. H. Budi Santosa, M.Si.***

News, Ngopeni Ngelakoni

Gus Yasin Acungi Jempol Pemerintah Kerahkan 1.050 Gerai Kantor Pos untuk Operasi Pasar Jelang Lebaran 

SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin),mengapresiasi langkah pemerintah pusat dalam menghadirkan solusi konkret bagi masyarakat menjelang lebaran. Diantaranya dengan membuka 1.050 gerai operasi pasar di Kantor Pos di seluruh Indonesia dari total 4.800 cabang Kantor Pos yang ada. Hal itu disampaikan Gus Yasin saat mendampingi Wakil Menteri Pertanian Sudaryono B. Eng., M.M, MBA, dalam kunjungan kerja ke Kantor Pos KCU Pasar Johar Semarang, Senin (10/3/2025). “Saya mengapresiasi langkah pemerintah pusat dalam menghadirkan solusi konkret bagi masyarakat, terutama menjelang lebaran untuk menstabilkan harga pasar. Saya senang dari pemerintah pusat menurunkan langsung Pak Wamen mengajak kerja sama,” ujarnya. Ia mengatakan dulu persoalan pangan lebih banyak bergantung pada Bulog. Namun kini pemerintah memperkuat peran Kantor Pos dalam distribusi bahan pokok. “Sekarang kita perkuat dengan adanya Kantor Pos, dan Kantor Pos ini ada di seluruh kecamatan,” lanjutnya. Menurutnya, keterlibatan Kantor Pos membuka akses langsung bagi petani dan pedagang dalam menyalurkan produk mereka ke masyarakat. “Kita sebagai pemerintah provinsi hanya punya tugas yaitu pengawasan dan mengkoordinasikan,” tegasnya. Gus Yasin juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga agar masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau. Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyampaikan, PT Pos Indonesia telah membuka 1.050 gerai operasi pasar di seluruh Indonesia dari total 4.800 cabang yang dimiliki. “Di seluruh Indonesia, Kantor Pos total cabangnya ada 4.800, dan sampai dengan hari ini sudah membuka 1.050 titik gerai untuk operasi pasar,” jelasnya. Operasi pasar ini dilakukan bekerja sama dengan Bulog, ID Food, PT RNI, hingga PTPN untuk memastikan masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Di gerai Agri Pos, harga beras dijual Rp12.000 per kg (HET Rp12.500), sedangkan minyak goreng MinyaKita Rp14.700 per liter (HET Rp15.700). “Jadi semua lebih murah. Kami harapkan ini wujud dari kehadiran pemerintah langsung bersentuhan dengan masyarakat,” tambah Sudaryono. Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, menambahkan bahwa Agri Pos akan membatasi pembelian untuk memastikan distribusi merata. “Satu KTP hanya boleh membeli maksimal 2 kg gula, 2 liter minyak goreng, dan 10 kg beras,” ungkapnya. Operasi pasar Agri Pos dijadwalkan berlangsung hingga H-3 Idul Fitri 1446 Hijriah, atau 29 Maret 2025. Turut hadir dalam kunjungan ini, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti, Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin, serta sejumlah pejabat daerah lainnya.***

Ngopeni Ngelakoni

Gus Yasin Informasikan Segera Selesaikan Pergub Pesantren

SEMARANG – Kabar baik datang dari Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin). Pasangan Gubernur Ahmad Luthfi itu akan segera membuat Peraturan Gubernur (Pergub) Pesantren sebagai tindak lanjut dari Peraturan Daerah (Perda) Pesantren yang telah disahkan hampir dua tahun lalu. Hal ini disampaikan Gus Yasin saat menerima audiensi dan silaturahmi dengan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPW FKDT) Jawa Tengah di Ruang Wakil Gubernur Jawa Tengah, pada Rabu (5/3/2025). Menurutnya, pendidikan keagamaan, harus mendapatkan perhatian serius agar dapat memberikan warna sesuai dengan visi pembangunan daerah. Dengan adanya Pergub Pesantren, Gus Yasin berharap aturan ini dapat menjadi acuan bagi pendidikan keagamaan di Jawa Tengah. “Kami menerima bahwa Perda Pesantren yang sudah disahkan hampir dua tahun yang lalu akan kita dorong ke Pergub-nya, sehingga itu bisa menjadi acuan buat pendidikan keagamaan yang ada di Jawa Tengah,” kata Gus Yasin. Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Jawa Tengah, Iwanuddin Iskandar, S.H., M.Hum., saat rapat menyampaikan bahwa rancangan Pergub sudah disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri untuk proses finalisasi. “Tadi Mas Iwan selaku Kepala Biro Hukum sudah mengkonfirmasi bahwa itu sudah disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri, dan Alhamdulillah sudah revisi-revisi. Kita tinggal nunggu sebentar lagi dan itu segera akan bisa ditandatangani oleh Mas Luthfi,” pungkas Gus Yasin.***

Ngopeni Ngelakoni

Gus Yasin Ajak Rohis Berperan dalam Menyelesaikan Permasalahan Sekolah

SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), menghadiri acara Pesantren Ramadan Pelajar Nasional (PRPN) ke-3 pada Rabu (5/3/2025).  Acara yang digelar di Masjid Agung Jawa Tengah  ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, seperti Direktur PAI Dr. M. Munir, Ketua MUI dan Baznas Jateng Dr. KH. Ahmad Darodji, serta Ketua DPW AGPAII Jateng Dr. KH. Amir Mahmud. Selain itu, perwakilan peserta dari 11 provinsi turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dalam kesempatan tersebut, Gus Yasin menyoroti peran organisasi Rohani Islam (Rohis) dalam membantu menyelesaikan berbagai permasalahan di sekolah. Menurutnya, Rohis perlu diajak bekerja sama untuk menanamkan nilai-nilai NKRI, Pancasila, dan kebersamaan di lingkungan pendidikan. “Ya, jadi kita tahu bahwa Rohis ini benar-benar harus kita ajak kerja sama, utamanya untuk bagaimana menumbuhkan nilai-nilai NKRI, nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai kebersamaan,” ujar Gus Yasin. Lebih lanjut, ia menekankan bahwa Rohis di tingkat SMP dan SMA sederajat bisa berperan dalam menangani berbagai persoalan yang terjadi di sekolah, seperti bullying, kesalahpahaman antara guru dan orang tua, serta konflik antarsiswa. “Kami juga akan mengajak kolaborasi nantinya ke depan, bagaimana permasalahan-permasalahan di sekolah yang di dalamnya ada bullying, ada permasalahan salah paham antara guru dengan orang tua, atau murid dengan orang tua, atau murid dengan murid dan sebagainya,” lanjutnya. Gus Yasin berharap Rohis dapat menjadi motivator bagi sesama pelajar agar tidak putus sekolah. Menurutnya, Rohis di Jawa Tengah telah dikelola dengan baik oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI), sehingga mendapat penilaian positif dari Kementerian Agama RI. “Bapak Direktur PAI Dr. M. Munir juga menyampaikan bahwa ternyata Rohis di Jawa Tengah saat ini sudah dibina dengan baik. Dari 35 kabupaten/kota benar-benar ada satu kesatuan, diampu benar-benar oleh guru PAI, guru agama Islam,” Pungkasnya.  Sebagai informasi, Acara ini menjadi salah satu agenda tahunan terbesar yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Jawa Tengah, Kemenag Jateng, MUI Jateng, serta Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII). PRPN tahun ini mengusung tema “Spirit Ramadan Menuju Indonesia Hebat dan Moderat”, dengan tujuan menumbuhkan karakter cerdas, moderat, dan berakhlak mulia di kalangan pelajar melalui pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.***

Ngopeni Ngelakoni

Rektor Undip Puji Tarling Luthfi-Yasin Tradisi yang Baik

SEMARANG – Rektor Universitas Diponegoro (UNDIP), Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., mengatakan, tradisi tarling (tarawih keliling) yang dilaksanakan pemerintah provinsi Jawa Tengah (Luthfi-Yasin) dengan Badan Amal Isalam (BAI), kegiatan religi yang sangat baik.  Hal itu dikatakan Suharnomo saat menghadiri kegiatan Tarawih Keliling (Tarling) yang diselenggarakan oleh Badan Amal Islam (BAI) Provinsi Jawa Tengah di Masjid Undip Pleburan pada Selasa, 4 Maret 2025. Tarling putaran kedua ini berlangsung di Gedung Auditorium Imam Bardjo, UNDIP Peleburan. Dihadiri oleh Ketua Senat Akademik UNDIP, Prof. Edy Riyanto, Wakil Ketua Majelis Wali Amanat, Prof. Yus Riyandi, para dekan, jajaran dosen, serta perwakilan dari TNI-Polri. Selain itu, sekitar 300 jamaah, termasuk mahasiswa UNDIP dan masyarakat umum, turut serta dalam kegiatan ini. “Kami berterima kasih kepada BAI Jawa Tengah. Ini merupakan inisiatif yang sangat baik sejak zaman Gubernur Ismail dahulu,” ujar Prof. Suharnomo dalam sambutannya. Kegiatan Tarling ini telah dilaksanakan sejak tahun 1983 oleh Gubernur Jawa Tengah saat itu, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Muhammad Ismail. Tradisi ini terus berlanjut hingga saat ini di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Gus Taj Yasin Masa Jabatan 2025-2030. Sebagai informasi, Tarling yang diadakan oleh BAI Jawa Tengah akan berlangsung hingga akhir Ramadan, dengan total 18 putaran. Putaran terakhir dijadwalkan berlangsung di Dinas Kelautan Provinsi Jawa Tengah. ***

Ngopeni Ngelakoni

Nawal Yasin Nahkoda Baru PKK, Posyandu, Dekranasda dan BKOW di Jawa Tengah

SEMARANG – Masalah-masalah apa yang akan menjadi fokus perhatian Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, Tim Pembina Posyandu Provinsi Jawa Tengah, Dekranasda Jawa Tengah dan BKOW Provinsi Jawa Tengah untuk 5 (lima) tahun mendatang?  Jawab: Masalah-masalah yang terkait dengan tugas dan tanggungjawab Tim Penggerak PKK, Tim Pembina Posyandu, dan BKOW Provinsi Jawa Tengah tentu banyak ya, tetapi harus dipetakan, dianalisis dan dipilih yang prioritas. Ukuran untuk menentukan prioritas diantaranya punya relevansinya dengan Visi, Misi PKK, Posyandu, BKOW, Program Asta Cita Bapak Presiden RI, Visi Misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Kemudian sesuai dengan konteks dan kebutuhan daerah/lokal Untuk 5 (lima) tahun kedepan, saya akan fokus membantu Pemerintah Provinsi dan masyarakat Jawa Tengah pada 6 (enam) masalah mendasar yang dialami keluarga, perempuan dan anak di Jawa Tengah, yaitu: Pengasuhan keluarga yang adil gender, kematian ibu dan bayi, serta stunting. Perkawinan anak, KDRT, Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), dan Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) Kemiskinan ekstrim, perempuan miskin kepala keluarga, anak kepala keluarga Lingkungan tempat tinggal yang sehat, bencana alam, serta dampak perubahan iklim pada keluarga miskin, anak dan perempuan ⁠Gizi keluarga, ketahanan dan keragaman pangan ⁠Toleransi, perdamaian dan pesantren   Alhamdulillah, ke-6 masalah yang akan menjadi prioritas tersebut juga menjadi perhatian program Asta Cita Bapak Presiden RI Bapak Prabowo Subianto, Bapak Gubernur Jawa Tengah Bapak Ahmad Luthfi, dan Bapak Wakil Gubernur Jawa Tengah Bapak H. Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin)  Apakah pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga dan kelompok masyarakat miskin dan rentan akan menjadi perhatian utama? Jawab:  Pasti, kita ketahui bersama bahwa masyarakat dan keluarga memiliki kelas-kelas atau struktur sosial. Ada keluarga atau kelompok masyarakat kelas atas (high class), kelas menengah (middle class), dan kelas bawah (lower class). Nah kelas bawah itu adalah kelompok yang tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya misalnya kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, dan lain-lain. Pendapatanya juga rendah, jenis pekerjaannya lebih banyak informal, dan bahkan tidak memiliki pekerjaan dan pendapatan sama sekali. Kehidupan kelompok ini akan semakin jatuh, jika terjadi krisis dan goncangan, seperti kenaikan harga sembako, bencana alam, peubahan iklim, kekerasan berbasis gender dan sebagainya. Untuk itu harus dilindungi, diberdayakan, dan diberikan akses yang luas agar tercipta keadilan dan pemerataan kesempatan, akses, dan kesejahteraan.  Program-program apa yang akan dilakukan Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, Tim Pembina Posyandu Provinsi Jawa Tengah dan BKOW Provinsi Jawa Tengah untuk 5 (lima) tahun mendatang untuk dapat mengatasi masalah-masalah terkait kesejateraan keluarga, masyarakat miskin, serta perlindungan perempuan dan anak di Jawa Tengah? Jawab:  Ada program yang sifatnya reguler, tetapi juga ada program unggulan yaitu program yang memiliki dampak secara langsung serta berdampak luas/besar untuk mengatasi 6 (enam) masalah yang menjadi fokus perhatian kami. ⁠Beberapa program unggulan tersebut diantarahya:  Penanganan keluarga/rumah tangga miskin ekstrim, khususnya pada perempuan kepala keluarga dan anak kepala keluarga dan keluarga miskin di kawasan pantai utara yang terdampak perubahan iklim Pencegahan dan penanganan stunting, kematian ibu dan bayi Pencegahan dan penanganan perkawinan anak, KDRT, Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), dan Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) melalui pengembangan paralegal untuk mendukung program rumah perlindungan, kampanye “Jo Kawin Bocah” dan Pesantren Ramah Perempuan dan Anak Gerakan Ibu Menanam atau Gerakan Satu Keluarga Menanam 1 Pohon di pekarangan rumah baik tanaman buah-buahan atau sayuran Pemberdayaan ekonomi bagi perempuan dan keluarga miskin Perempuan merajut perdamaian antar pemeluk agama, kepercayaan, dan antar suku dan etnis di Jawa Tengah Bagaimana strategi Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, Tim Pembina Posyandu Provinsi Jawa Tengah dan BKOW Provinsi Jawa Tengah agar bisa membantu mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut? Jawab:  Untuk bisa berkonstibusi nyata dalam mengatasi masalah-masalah tersebut, tentu Tim Penggerak PKK, Tim Pembina Posyandu, dan BKOW tidak bisa bekerja sendirian.  Strategi yang akan dilakukan adalah: Kerja gotong royong, bekerja sama, atau kerja kolaborasi dengan semua pihak terkait. Baik dengan Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati/Walikota, organisasi perangkat daerah, dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi keagamaan, organisasi masyarakat, media/jurnalis, organisasi perempuan, organisasi anak, organisasi disabilitas, BAZNAS, NGO, dan sebagainya. Kerjasama ini harus terwujud dalam perencanaan dan penganggaran program, pelaksanaan program, serta monitoring dan evaluasi program. Terbuka dan partisipatif, artinya kami terbuka dengan siapa saja yang ingin bekerjasama untuk mengatasi 6 masalah tersebut dan kami juga harus melibatkan banyak masyarakat dan pihak terkait. Memperkuat Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan dan Posyandu di Desa/Kelurahan. Karena mereka adalah kader garda terdepan yang menghadapi langsung masalah-masalah tersebut. Keempat, penggunaan teknologi komunikasi dan informasi untuk modernisasi organisasi, melakukan koordinasi, penguatan literasi dan sosialisasi program-program kepada kader-kader PKK dan Posyandu di daerah. Mengapa strategi tersebut menjadi sangat penting dan mendesak untuk dilakukan Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, Tim Pembina Posyandu Provinsi Jawa Tengah dan BKOW Jawa Tengah untuk 5 (lima) tahun mendatang?  Jawab: Karena selaras dengan:  Visi dan Misi serta 10 program pokok PKK, dan Tugas Posyandu Program Asta Cita Bapak Presiden RI Bapak H. Prabowo Soebianto Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yaitu Pemerintah Provinsi yang maju, berwibawa, dan berkelanjutan dengan semangat kolaboratif dan responsif menuju indonesia emas 2045. Disamping itu, jumlah kasus-kasus perkawinan anak, penelantaran anak, KDRT, TPPO, TPKS, perceraian, keluarga/rumah tanga miskin, dan perempuan miskin kepala keluarga juga masih tinggi di Jawa Tengah serta dampak kerusakan lingkungan dan perubahan iklim di pantai utara yang semakin meluas. Bagaimana Ibu mewujudkan sinergisitas dan keterhubungan antara program-program Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengan dan Tim Pembina Posyandu Provinsi Jawa Tengah dengan program-program Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota dan Tim Pembina Posyandu Kabupaten/Kota? Jawab:  Melibatkan Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota dan Tim Pembina Posyandu Kabupaten/Kota dalam perencanaan, pelaksanan dan evaluasi program, khususnya dalam menyusun Strategi Program. Mendengarkan dan memberikan dukungan apa yang menjadi keluhan serta tantangan-tantangan yang dihadapi Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota dan Tim Pembina Posyandu Kabupaten/Kota dalam melaksanakan program.  Meningkatkan sosialisasi, koordinasi, dan asistensi pelaksanaan Perpres RI No. 99 Tahun 2017 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, Permendagri No. 36 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksana Peraturan Presiden No. 99 Tahun 2017, Rencana Induk Nasional Gerakan PKK, Strategi Gerakan PKK Pusat, dan Strategi Gerakan PKK Provinsi Jawa Tengah Melakukan penguatan kapasitas SDM pengurus dan kader PKK di tingkat kabupaten/kota Sebagai isteri Wakil Gubernur bagaimana Ibu dapat mendukung kegiatan-kegiatan atau program-program Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur dan sekaligus menjalankan

Ngopeni Ngelakoni

Lima Program Unggulan Nawal Yasin, Setelah Dilantik Ketua Dekranasda Jawa Tengah

JAKARTA – Ny. Hj.Nawal Arafah Yasin, M.S.I. resmi menjabat sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah Masa Jabatan 2025-2030. Jabatan itu diemban setelah dilantik oleh Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional, Selvi Gibran Rakabuming, di Istana Wakil Presiden Jakarta, Senin, 3 Maret 2025. “Pertama-tama, saya mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas amanah yang diberikan ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, termasuk Gubernur Jawa Tengah, para perajin, pengurus Dekranasda, serta masyarakat yang telah mendukung pengembangan kerajinan daerah,”ucap Isteri Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) itu.  Nawal Yasin, panggilan akrabnya mengatakan punya lima program unggulan untuk memperkuat industri kerajinan di Jawa Tengah.  Pertama, adalah Digitalisasi dan Pemasaran Global. Yaitu mendorong UMKM dan perajin untuk memanfaatkan teknologi digital dalam promosi dan pemasaran produk kerajinan.  Kedua, Pelatihan dan Pengembangan SDM. Yakni mengadakan pelatihan bagi perajin untuk meningkatkan keterampilan serta inovasi dalam desain dan produksi.   Ketiga, Kolaborasi dengan Dunia Usaha dan Akademisi. Dengan membangun kemitraan dengan berbagai pihak untuk riset, pengembangan produk, serta akses pembiayaan. Termasuk dalam mengelola Galeri Dekranasda Provinsi Jawa Tengah dengan bekerjasama dengan Pengrajin Unggulan sehingga dapat memberikan kontribusi dan contoh penting untuk Kota dan Kabupaten yang ada di Jawa Tengah.  Keempat, adalah Sustainability dan Green Craft. Yaituendorong produksi kerajinan yang ramah lingkungan dan berbasis bahan baku lokal yang berkelanjutan.   Kelima, adalah Peningkatan Event dan Promosi Produk Lokal. Dengan menggelar lebih banyak pameran dan festival untuk memperkenalkan produk unggulan Jawa Tengah di tingkat nasional. Seperti Inacraft maupun even internasional dengan  ikut dalam kegiatan Tahunan Indonesia Pavilion seperti contoh tahun ini di Jepang.  “Setelah pelantikan ini, kita akan melantik pengurus Dekranasda, serta Ketua-Ketua Dekranasda di kabupaten/kota se – Jawa Tengah, nanti pelantikan di provinsi Jawa Tengah, “tutur Menantu Kesayangan Mbah Maimoen Zubair itu.  Selain itu, menurutnya Dekranasda juga perlu melakukan kolaborasi dengan dunia industri dan akademisi untuk pengembangan produk-produk yang dihasilkan oleh pelaku UMKM.  “Kemudian yang tidak kalah penting lagi, kita juga harus menyiapkan akses promosi yang lebih luas. Bukan hanya di Jawa Tengah saja, tapi harapannya sampai kancal global,” tuturnya.  Dia berharap Dekranasda menjadi satu wadah bagi pengembangan potensi pengrajin daerah,  agar bisa berdaya saing, baik di tingkat nasional ataupun internasional.***

Scroll to Top