Ngopeni Ngelakoni

Ngopeni Ngelakoni

Wagub Jateng Serap Aspirasi Nelayan Terkait Kebijakan GPS

Acara yang dihadiri ratusan warga dari berbagai kalangan tersebut berlangsung meriah dan penuh antusias. Tidak hanya dari lingkungan pesantren, warga dari majelis taklim, TPQ, Madrasah Diniyah, hingga organisasi masyarakat lainnya turut hadir dalam kegiatan tersebut. Gus Yasin menyampaikan rasa syukurnya atas sambutan hangat masyarakat. “Alhamdulillah, antusias masyarakat luar biasa. Mereka datang berbondong-bondong, baik dari majelis-majelis taklim, TPQ, Madrasah Diniyah, bahkan ada juga dari TK, serta berbagai organisasi. Para nelayan pun hadir menyampaikan langsung aspirasi mereka,” ujar Gus Yasin. Ia menjelaskan, kehadirannya kali ini sekaligus menjadi momentum untuk mendengar langsung suara nelayan, mengingat Sarang dikenal sebagai daerah pesisir yang sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup dari laut. “Sarang ini kan masyarakatnya banyak yang nelayan, jadi mereka sampaikan langsung keluhannya. Ini penting agar pemerintah bisa ambil langkah konkret,” lanjutnya. Salah satu keluhan utama yang disampaikan nelayan, menurut Gus Yasin, adalah terkait regulasi baru mengenai kewajiban pemasangan alat Global Positioning System (GPS) di kapal. Aturan ini dinilai memberatkan karena perangkat GPS harus dibeli sendiri oleh nelayan. “Para nelayan menyampaikan bahwa mereka keberatan dengan kewajiban ini. Mereka bilang, kalau harus diterapkan sekarang juga, itu sulit karena alatnya belum mereka miliki. Mereka harus beli sendiri, lalu mengurus izin lagi,” ungkapnya. Para nelayan, lanjut Gus Yasin, meminta agar aturan tersebut bisa diterapkan secara bertahap, tidak serta-merta diwajibkan dalam waktu singkat. “Mereka minta kebijakan itu diberlakukan secara bertahap. Jangan langsung sekarang harus diterapkan. Mereka butuh waktu untuk menyesuaikan diri,” katanya. Menurut nelayan persoalan ini bukan hanya terjadi di Sarang atau Rembang semata, melainkan juga dirasakan oleh para nelayan di berbagai daerah di Indonesia. “Saya tanya, apakah ini cuma di Kabupaten Rembang atau Kecamatan Sarang saja? Enggak. Ini persoalan yang dialami nelayan di seluruh Indonesia,” tegasnya. Gus Yasin pun akan menindaklanjuti aspirasi tersebut dengan berkoordinasi bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah serta pemerintah pusat. “Kita akan telaah bersama DKP. Kita juga akan koordinasi dengan pemerintah di luar Jawa Tengah. Kemudian kita usulkan ke pemerintah pusat bahwa kondisi di lapangan seperti ini,” pungkasnya.***

Ngopeni Ngelakoni

Wagub Jateng Hadiri Halalbihalal Bersama Keluarga Besar Ponpes Al-Anwar IV Sarang

SARANG, REMBANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar IV Sarang, KH. Taj Yasin Maimoen, didampingi istri Hj. Nawal Arafah Yasin, menghadiri acara Halalbihalal bersama keluarga besar Ponpes Al-Anwar IV, Sabtu (12/4/2025). Acara yang berlangsung khidmat dan penuh kehangatan itu dihadiri oleh para asatidz/asatidzah, pengurus pondok, serta sekitar 150 alumni Al-Anwar IV dan SMK Al-Anwar dari angkatan 1 hingga 4, yang datang dari berbagai wilayah di Jawa Tengah. Dalam sambutannya, Gus Yasin menyampaikan rasa terima kasih sekaligus permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh alumni. “Terima kasih dan mohon maaf lahir dan batin,” ujar beliau singkat namun penuh makna. Sebagai alumni, banyak yang merasa terharu dan bangga bisa menjadi bagian dari momen tersebut. Bukan hanya sekadar reuni, tapi acara ini baginya adalah pengikat batin antara santri, guru, dan pondok pesantren. Faza, alumni asal Kabupaten Kendal, menyampaikan harapan agar acara seperti ini bisa menjadi agenda rutin. “Saya merasa bahagia sekali bisa hadir. Ini bukan hanya ajang kumpul, tapi mempererat silaturahmi dan memperluas relasi antaralumni. Semoga bisa diselenggarakan setiap tahun,” ucap Faza penuh semangat. Senada dengan itu, Ahmad Harun Ar-Rasyid, alumni asal Jepara, turut mengungkapkan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, bisa hadir dan bertemu para guru serta teman-teman. Ini ajang untuk menyambung kembali hubungan yang sudah lama tak bertemu,” ujarnya. Acara ini menjadi bukti bahwa ikatan batin antara santri dan pondok tidak pernah putus, bahkan setelah lulus sekalipun.  “Semoga silaturahmi yang telah terjalin ini semakin erat, dan semangat kebersamaan terus hidup di hati para alumni Al-Anwar IV Sarang,” pungkasnya.***

Ngopeni Ngelakoni

Halal Bihalal dengan SGN, Wagub Jateng Minta Kritik dan Masukan

SEMARANG – Santri Gayeng Nusantara (SGN) menggelar acara halal bihalal di Wisma Perdamaian, Semarang, pada Senin, 7 April 2025.  Acara ini menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi sekaligus memperkuat sinergi antara SGN dan pemerintah provinsi Jawa Tengah. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasi dan harapannya agar SGN dapat menjadi mitra pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Saya berharap Santri Gayeng Nusantara juga ikut menjadi salah satu rekan dari pemerintah, baik itu tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota, untuk ikut serta dalam mensejahterakan masyarakat Jawa Tengah dan mengawal program-program pemerintah,”kata Gus Yasin. Gus Yasin juga mendorong agar SGN menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah, khususnya dalam menyampaikan kritik yang membangun. “SGN sampaikan kritik-kritik kepada kami agar kami tahu dan bisa mendengarkan permasalahan masyarakat,”pintanya. Senada dengan Gus Yasin, Ketua SGN Jawa Tengah KH. M. Chamzah Hasan menyampaikan, halal bihalal ini sekaligus menjadi ajang koordinasi antar anggota SGN se-Jawa Tengah untuk kedepannya lebih memberikan manfaat kepada masyarakat.  “Organisasi SGN ini adalah perkumpulan yang harus bisa memberi manfaat untuk masyarakat, tentu sinergi dengan apa yang menjadi visi-misi pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” kata Gus Chamzah. Ia menambahkan, SGN akan memperluas jaringan ke kalangan kampus, praktisi, dan pengusaha, demi memperbesar manfaat organisasi bagi masyarakat. “Insya Allah Santri Gayeng kedepan akan merekrut lebih luas, tidak hanya di lingkungan pesantren, tapi terus di lingkungan kampus, lingkungan praktisi, di lingkungan para pengusaha, untuk bisa memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat, khususnya di Jawa Tengah,” pungkasnya.***

Ngopeni Ngelakoni

Tokoh Lintas Agama Jateng Apresiasi Semangat Kebersamaan Idulfitri

SEMARANG – Sejumlah tokoh lintas agama di Jawa Tengah mengapresiasi semangat kebersamaan yang terbangun dalam momentum perayaan Idulfitri. Hal itu disampaikan oleh para tokoh lintas agama saat menghadiri Open House Idulfitri 1446 H yang digelar Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Sumarno di Wisma Perdamaian, Kota Semarang pada Senin, 31 Maret 2025. Menurut Uskup Agung Semarang, Romo Robertus Rubiyatmoko, Hari Raya Idulfitri yang dirayakan oleh umat muslim menjadi momentum tepat untuk refleksi dan memaknai kebersamaan sebagai bangsa Indonesia, dengan cara membangun kedamaian, persaudaraan, dan kekeluargaan, sehingga tercipta bangsa yang adem ayem. “Kami sangat berterima kasih karena boleh membangun persahabatan dengan teman-teman dan saudara sekalian, serta bersama-sama membangun bangsa ini dalam kebersamaan. Kita bisa menciptakan bangsa ini yang adem ayem, di mana kita bisa tinggal bersama sebagai saudara,” katanya usai mengucapkan selamat merayakan hari kemenangan bagi seluruh umat muslim. Kebersamaan itu, lanjut Romo Rubiyatmoko, telah membuat toleransi antarumat beragama di Jawa Tengah maupun Indonesia sangat luar biasa. Bahkan Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu terkesan dengan masyarakat yang sangat bersaudara dan akrab. Romo Rubiyatmoko berharap kepada Gubernur Ahmad Luthfi untuk meneruskan suasana baik yang tercipta. Kemudian dikembangkan sehingga masyarakat semakin padu, satu, dan guyub rukun. Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPD Walubi Jawa Tengah, Tanto Harsono. Ia berterima kasih bisa ikut merayakan Hari Raya Idulfitri bersama umat muslim. Ia yakin Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin dapat membawa Jawa Tengah lebih guyub dan lebih maju. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jawa Tengah, Tri Wahono, menyampaikan Idulfitri tahun ini hampir bersamaan dengan Hari Raya Nyepi. Toleransi dan kebersamaan di Jawa Tengah semoga selalu terjaga dan dirawat dengan baik. “Kita harus merawat bersama dan menjadikan pimpinan itu tauladan bagi kita semua. Harapan ke depan Jateng menjadi tauladan bagi kita semua,” katanya. Adapun Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Jawa Tengah Pendeta, Yosua Wardoyo menegaskan, pada momentum perayaan idul Fitri ini menjadi momentum terbaik untuk seluruh umat beragama di Indonesia, dalam mengembangkan sikap persaudaraan, saling menerima, dan menghormati dalam menjalankan kebebasan beragama di Indonesia. Pernyataan dari para tokoh lintas agama tersebut selaras dengan makna Idulfitri bagi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.  Luthfi mengatakan, idul fitri merupakan momen untuk refleksi bersama dalam rangka menyucikan diri.  “Mari bersama-sama dengan seluruh anak bangsa, khususnya masyarakat Jawa Tengah, untuk membangun diri untuk pembangunan Jawa Tengah. Terutama dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045,” kata dia. Menurut Luthfi, membangun daerah tidak bisa dilakukan sendiri, tapi butuh partisipasi dari stakeholder, di antaranya akademisi, masyarakat, wirausaha, dan lainnya. •••

Ngopeni Ngelakoni

Momen Unik, Wagub Jateng Temani Pemudik Naik KA dengan “Nderes Qur’an”

SEMARANG – Tidak hanya melepas. Tetapi Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) beserta istri Hi. Nawal Nur Arafah Yasin, M. S. I, juga ikut pulang dari stasiun Pasar Senin Jakarta ke Semarang naik KA, semalam.  Keduanya sengaja membersamai para pemudik gratis yang difasilitasi Pemrov Jateng. Ingin merasakan langsung naik kereta bersama 609 pemudik ke tujuan masing-masing.  “Hari ini (Kamis malam, 27 Maret. Red), saya juga ikut membersamai kawan-kawan mudik ke Jawa Tengah naik kereta. Enak keretanya, nyaman walaupun pakai ekonomi tapi sudah tidak sama dengan dulu,” ujarnya. Gus Yasin duduk di kursi KA bersama sang isteri. Membaur dengan penumpang lainnya.  Selama perjalanan dari Stasiun Pasar Senen Jakarta  sampai Semarang tersebut, beberapa momen kesederhanaan dan kehangatan Gus Yasin terekam. Momen pertama yang terlihat adalah saat Gus Yasin dan istrinya menyapa para pemudik. Mereka tampak berbincang tentang program mudik gratis yang difasilitasi oleh Pemprov Jateng bekerja sama dengan PT KAI dan Bank Jateng. Sesekali Gus Yasin juga melayani permintaan foto dari para pemudik. Usai menyapa pemudik, Gus Yasin langsung menuju ke gerbong restorasi. Di sana ia terpantau berbaur dan makan di satu ruangan bersama penumpang lainnya. Setelahnya ia kemudian menuju kursi nomor 11A-B di gerbong 4. Di tempat duduknya itu, Gus Yasin dan istri secara kompak membuka aplikasi Al-Qur’an digital pada gawainya. Keduanya terlihat khusyuk membaca ayat per ayat dalam waktu yang cukup lama. Itu kebiasaan keduanya setiap ada momen kosong atau dalam perjalanan. Nderes atau membaca Al Quran.  Setelah itu, Gus Yasin terihat berkali-kali bangkit dari tempat duduknya. Baik untuk menyapa maupun memberikan salam kepada pemudik yang sampai  stasiun tujuan daerah masing-masing. Misalnya saat tiba di Stasiun Brebes, Tegal, Pemalang.  “Hati-hati ya, salam buat keluarga di rumah,” ujar Gus Yasin setiap mengantar pemudik yang tiba di stasiun tujuan mereka. Tak hanya itu. Gus Yasin juga sempat menghampiri seorang ibu-ibu yang mengajak bayinya mudik. Bahkan Gus Yasin sempat menggendong sang bayi untuk diajak bermain bersama Ning Nawal. KA Tawang Jaya sendiri tiba di Semarang sesuai jadwal, yaitu Jumat dinihari, 28 Maret 2025, pukul 00.20. Hampir 7 jam pak Wagub melakukan perjalanan  kereta. Sebelum turun, Gus Yasin sempat menyampaikan terima kasih kepada petugas Mudik Gratis yang kebetulan ikut pulang mendampingi pemudik. “Terimakasih kepada semua pemudik, sehat-sehat semua. Semoga lancar sampai rumah ya. Salam buat keluarga,” pesannya. Asal tahu, siang harinya Gubernur Jateng Ahmad Luthfi juga lebih dulu memberangkatkan pemudik gratis KA Tingkir dengan tujuan akhir Solo Balapan.***

News, Ngopeni Ngelakoni

DPRD Jateng Setujui Raperda Merger BPR BKK di Jateng jadi BPR Syariah

SEMARANG – DPRD Jateng menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) di Luar Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Tahiun 2025, tentang merger Bank Perekonomian Rakyat Badan Kredit Kecamatan (BPR BKK) Jateng menjadi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Syariah.  Raperda tentang pembentukan BPR Syariah itu menjadi salah satu dari sejumlah raperda yang disetujui dan ditetapkan dalam Keputusan DPRD Jateng Nomor 12 Tahun 2025 dalam Rapat Paripurna DPRD Jateng, Selasa, 25 Maret 2025.  Agenda tersebut dihadiri Pimpinan DPRD  Jateng dan lebih dari 60 anggota, serta Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin sebagai eksekutif. Usai rapat paripurna tersebut, Yasin menyatakan, pembentukan BPR Syariah milik pemerintah kabupaten/kota dan Provinsi Jateng merupakan suatu kebutuhan pada saat ini. “Bagus, artinya ada penggabungan, peningkatan,” kata dia. Pihaknya, mendorong keberadaan BPR Syariah untuk bisa menjadi salah satu motor penggerak dalam  mendukung program kerja Pemprov Jateng kedepan.  “Salah satunya itu pariwisata ramah muslim. Di dalamnya ada ekonomi syariah,” kata dia. Yasin berharap perda tentang keberadaan BPR Syariah bisa segera diselesaikan tahun ini. Harapannya, melalui lebih dari 30 perbankan syariah milik pemerintah daerah dan Pemprov Jateng itu mampu meningkatkan jumlah nasabah. Untuk diketahui, inisiasi Pemprov Jateng akan merger perbankan Syariah itu juga merupakan tindak lanjut dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 7 Tahun 2024 tentang Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS). Pada kesempatan yang berbeda, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 3 Jawa Tengah (Jateng) mengajak industri jasa keuangan khususnya untuk lebih masif mengenalkan produk keuangan syariah. Pelaksana Tugas (Plt) OJK Kantor Regional 3 Jawa Tengah, Bambang Hermanto, mengatakan, pentingnya untuk mendorong ekonomi dan keuangan syariah agar lebih baik perkembangannya di wilayah tersebut khususnya.  “Terkait dengan keuangan syariah, tingkat literasinya masih cukup rendah, masih pada kisaran 18-19 persen, inklusinya 15 persen.  Jauh dibandingkan dengan literasi keuangan secara umum pada angka 50 persen, dan inklusinya 80 persen,” kata dia dalam kegiatan bertema ‘Nuzulul Quran, sebagai Momentum Peningkatan Literasi Keuangan’ di kantornya, Selasa 18 Maret 2025. Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Jateng, dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, pelaku jasa keuangan, masyarakat ekonomi syariah, dan lainnya. Bambang melanjutkan, para pelaku dan penggiat keuangan syariah supaya lebih masif mengenalkan produk ekonomi tersebut kepada masyarakat. Hal tersebut juga sebagai alternatif masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan dengan prinsip syariah. “(Keuangan syariah) sudah mulai hadir di pasar modal, perbankan, asuransi, hampir semuanya sudah ada layanan syariah,” kata dia. Lebih lanjut, pihaknya juga terus menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menjaga stabilitas keuangan dalam mendukung perekonomian di wilayah tersebut. “Melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dalam literasi inklusi keuangan, dan pengawasan. Program gerak syariah juga didukung baik,” ucap Bambang.***

Ngopeni Ngelakoni

Ning Nawal Dorong Pelibatan LBH untuk Cegah Bullying di Pesantren

SEMARANG – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Hj. Nawal Arafah Yasin, M. S. I, mendorong pencegahan perundungan di lingkup pondok pesantren. Selain edukasi, pelibatan lembaga bantuan hukum dan sistem pelaporan yang empati, mutlak dilakukan.  Hal itu disampaikan Nawal, saat diskusi Ngopi Penak seri Ramadan Ramah Anak, bertajuk “Pesantren Anti Bullying dan Kekerasan Seksual”, secara daring, di ruang kerja Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), Selasa (25/3/2025). Menurut data yang dikutip dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ning Nawal, panggilan akrabnya menyebut, pada 2024 kasus kekerasan pada lembaga pendidikan, madrasah, hingga pesantren, meningkat 100 persen. Menurutnya, ada beberapa faktor yang mencetuskan kekerasan, baik fisik maupun verbal, di pesantren. Di antaranya, terkait kurangnya pengetahuan terkait bullying, juga rendahnya penegakan disiplin di internal pesantren.  “Solusinya adalah dengan memberikan edukasi. Juga membentuk sistem pelaporan yang aman dan menjaga privasi, serta penuh dengan empati,” tuturnya.  Isteri Wagub Jateng itu mengatakan, ajakan tersebut bermula dari pilot project Pesantren Ramah Anak, yang digagas oleh dirinya dan Unicef. Pada program tersebut dua pesantren di Rembang yakni, Ponpes Al Anwar IV dan Ponpes Alhamdulillah, telah menerapkan prinsip anti-bullying.  Selain itu, dia mengajak agar pondok pesantren menjalin kerja sama dengan lembaga bantuan hukum, hingga Dinas Kesehatan, untuk menanggulangi jika terjadi kasus.  “Kerja sama dengan pihak kesehatan seperti Puskesmas, kemudian bilamana membutuhkan bantuan hukum kerja sama dengan LBH dan psikolog. Selain itu, jangan ada relasi kuasa senior-junior. Kakak senior seharusnya bisa menjadi teman konselor sebaya,” ungkap Nawal.  Oleh karenanya, dia mengajak agar pengurus pesantren mampu belajar untuk menciptakan budaya antikekerasan, juga memberi afirmasi positif kepada santri.  Kepala Dinas Perempuan dan Anak Jateng, Retno Sudewi mengungkapkan, data bullying pada lingkup pesantren dari kurun 2021-Maret 2025, mencapai 85 kasus.  “Kami melalui UPTD yang kami miliki besama Unicef, telah melakukan pembinaan dan edukasi, juga pendampingan psikologis kalau ada korban,” ungkapnya.  Dewi, sapaannya, berharap dengan acara itu, kepedulian akan tindakan perundungan di mana pun, akan semakin menguat.***

Ngopeni Ngelakoni

Alhamdulillah BLT Cukai Cair, Gus Yasin Apresiasi PMK

SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), mengapresiasi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 2/PMK.07/2022 yang mengatur penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Cukai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) ke Provinsi Jawa Tengah. Hal  tersebut disampaikan Gus Yasin saat menyerahkan secara simbolis BLT DBHCHT tahap pertama untuk Provinsi Jawa Tengah tahun 2025 yang berlangsung di PT. Meta Prima Sejahtera, Semarang, pada Selasa, 25 Maret 2025. “Kami mengapresiasi Peraturan Menteri Keuangan yang telah menyalurkan dana bagi hasil cukai kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” ujar Gus Yasin. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyalurkan BLT tersebut kepada 85.000 penerima, di mana setiap penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp300.000 per bulan selama empat bulan. “Kita berikan setiap bulan, mereka dapat Rp300.000, selama 4 bulan,” kata Gus Yasin. Lebih lanjut, Gus Yasin menjelaskan bahwa penyaluran BLT dilakukan dalam dua termin. Termin pertama diberikan pada bulan Maret, menjelang Lebaran, sedangkan termin kedua dijadwalkan pada bulan Juni. “Kita bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia untuk membagikan bantuan langsung tunai ini,” jelasnya. BLT cukai bertujuan untuk membantu para pekerja yang terdiri dari karyawan industri rokok dan petani tembakau. “Kami melihat, mereka dengan adanya pabrik di sini, rata-rata sudah bekerja selama 20-25 tahun. Artinya, bantuan ini benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Gus Yasin. Ke depan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan, terutama dalam hal pembayaran pajak dan kewajiban pabrik kepada negara. “Kita harus meningkatkan kualitas layanan dan merespons dengan baik kebutuhan industri serta masyarakat,” pungkasnya.***

Ngopeni Ngelakoni

Bantu Korban Banjir, PKK Jawa Tengah Salurkan 750 Paket Sembako di Gubug 

GROBOGAN – Untuk meringankan beban korban banjir tanggul jebol di kecamatan Gubub Grobogan,  Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah melakukan bakti sosial di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Senin (24/3/2025). Acara di Balai Desa Baturagung itu, disambut antusias oleh warga. Ketua TP PKK Jateng Nawal Arafah Yasin, menyampaikan, kegiatan itu diselenggarakan untuk membangun solidaritas pascabanjir yang melanda wilayah itu beberapa waktu lalu. Juga bentuk kesalehan sosial di akhir Ramadan. Menurutnya, dengan solidaritas diharap mampu mengentaskan berbagai masalah sosial dan lingkungan.  “Kegiatan ini juga memperingati Hari Kesatuan Gerak ke 53 PKK. Harapannya, menjadi daya ungkit bagaimana kita mendayagunakan potensi-potensi yang ada, dan bagaimana kita meningkatkan awareness, kepedulian kita untuk korban banjir di sini,” ucapnya.  Pada kegiatan itu, Nawal membagikan 119 paket alat sekolah untuk anak SMP dan 170 alat sekolah untuk anak SD. Adapula pembagian 750 paket sembako dari Baznas Jawa Tengah, 50 paket makanan untuk ibu hamil dan menyusui, juga delapan paket untuk anak stunting dari TP PKK Jateng. Pada kesempatan itu, juga diadakan program pemeriksaan dokter spesialis keliling atau Spelling yang mendatangkan dokter dari RSUD Tugurejo. Selain itu, adapula pemeriksaan psikologis dari RSJD Dr Amino Gondohutomo.  Ada pula pembagian 100 bibit tanaman buah dan tanaman perindang, guna menyokong penghijauan di lingkungan sekitar. Dan yang paling diminati, bazar pakaian pantas pakai, yang dijual mulai harga Rp2.000 sampai Rp10.000.  “Kemudian, bagaimana kita ikut serta dalam kepedulian untuk lingkungan yang sehat, meningkatkan ketahanan keluarga. Juga, di momen bulan puasa ini kita meningkatkan kesalehan sosial kita, dengan berbagi kepada masyarakat di sekitar sini,” urainya.  Ketua TP PKK Kabupaten Grobogan Suyatun Setyo Hadi, mengapresiasi baksos yang diselenggarakan oleh pengurus TP PKK Jateng. Selain meringankan beban warga pascabanjir, juga mengurangi pengeluaran warga menjelang lebaran, mengingat desa tersebut juga masuk dalam kategori desa miskin. “Semoga bisa bermanfaat, Kami berterima kasih kepada Ketua TP PKK Jateng dan Baznas, yang sudah banyak membantu Baturagung,” imbuhnya.  Warga Baturagung, Riyadi, berterima kasih atas kegiatan itu. Apalagi, ia bisa membeli pakaian pantas pakai dengan harga murah.  “Ini saya beli dua celana panjang dengan harga Rp10 ribu. Ya untuk pergi ke sawah, wong pas banjir kemarin pakaian ludes semua. Ini sangat membantu,” ucapnya.  Hal serupa diungkapkan Lasmi, warga setempat. Menurutnya, bantuan sembako yang diterimanya, turut meringankan beban ekonomi, menuju Lebaran. “Ya membantu sekali untuk persiapan hari raya. Ini ada mi, minyak goreng juga sarden dan gula. Ini juga tadi cek kesehatan, senang saya Alhamdulillah,” pungkas Lasmi.***

Ngopeni Ngelakoni

Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan dan Denda Mulai 8 April

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memfasilitasi masyarakat dengan keringanan pajak kendaraan bermotor (PKB) berupa pembebasan atau penghapusan penuh tunggakan nilai pokok pajak beserta denda yang berlaku. Program ini berlaku mulai 8 April hingga 30 juni 2025. Gubernur Ahmad Luthfi menerangkan, program itu menyasar khususnya kepada masyarakat yang belum menyalurkan pembayaran PKB dalam periode sekian tahun ke belakang. Kemudahan itu dilandaskan melalui Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 31 tahun 2024 tentang pengelolaan piutang daerah. Dari penerapan relaksasi pajak berlandaskan pergub tersebut, diharapkan akan merangsang penyaluran piutang PKB sekira Rp 2,8 triliun di Jateng.  “Saya dengan seluruh bupati/wali kota berikut jajaran telah rapat tentang (penerapan pergub) pajak kendaraan bermotor di Jawa tengah,” kata Luthfi, di kompleks Kantor Gubenur Jateng, Kota Semarang, Senin 24 Maret 2025.  Syaratnya, masyarakat bisa mendatangi langsung ke Samsat terdekat dan kemudian membayar pajak berjalan tahun ini (2025), pada periode program mulai 8-30 Juni 2025. Dengan pembayaran pajak berjalan 2025 periode tersebut, maka PKB dan denda yang belum ditunaikan pada tahun-tahun sebelumnya akan dihapuskan.  “Kita akan lakukan penghapusan pokok pajak (PKB) dan dendanya, tetapi kita dengan batas waktu. Ini harus cepat. Karena apa? Hanya kesempatan ini yang kita berikan. Makannya ini kita lakukan agar masyarakat merasa diringankan pajaknya, akan tetapi kita (Pemprov Jateng) tetap peroleh pendapatan,” kata Luthfi menegaskan.  Luthfi bilang, telah melakukan rapat dengan lintas sektor untuk sosialisasi program tersebut. Di antaranya dengan kepala daerah, Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jateng, hingga Jasa Raharja. Di tempat yang sama, Triadi, Kepala Kantor Wilayah Jasa Raharja Jateng, menambahkan, sebagai bentuk dukungan ke Pemprov Jateng, instansi tersebut menghilangkan denda Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) pada tahun-tahun sebelumnya. Prianggo Malau, Kasubdit Regident Ditlantas Polda Jateng, menambahkan, untuk syarat perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) masih harus menunjukkan KTP pemilik kendaraan yang tertera. “Kita masih sesuaikan dengan regulasinya. Apabila pada saat kendaraan tersebut sudah berganti identitas kepemilikan, tentunya ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk proses perubahan kepemilikan atau istilah familiarya Balik Nama Kendaraan Bermotor,” kata dia. Kepala Bapenda Jateng, Nadi Santoso, menambahkan, potensi PKB di Jateng ada sekira 12 juta obyek kendaraan. Di mana yang belum menunaikan pembayaran pajak sekira 5 juta. “Kalau capaian pendapatan PKB triwulan pertama 2025, sudah mencapai 20 persen,” kata dia.  Pihaknya terus mengupayakan sosialisasi kepada masyarakat untuk membayar pajak, salah satunya melalui program relaksasi tersebut pembebasan tunggakan dan denda tersebut di atas. Termasuk bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai salah satu mitra pembayaran PKB Pemprov Jateng.***

Scroll to Top