Ngopeni Ngelakoni

Ngopeni Ngelakoni

Pesan Bibit Waluyo ke Taj Yasin:  Gubernur dan Wagub Harus “Cancut Taliwondo”

SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin mendapat wejangan dari Gubernur Jawa Tengah periode 2008-2013 Bibit Waluyo agar bekerjasama. Purnawirawan TNI itu berpesan Gubernur dan Wagub harus “Cancut Taliwondo”. Hal itu disampaikan Bibit saat menghadiri acara Silaturahmi dan Halal Bihalal Rukun Ibu Pertiwi atau Persatuan Istri Mantan Gubernur, Wagub, Wali kota, Bupati, di Rumah Dinas Wagub Jateng, Semarang, Rabu 16 April 2025. “Wagub itu bukan kepala yang punya mata, mulut, hidung dan telinga, tetapi bagian terpenting yaitu badan sampai kaki yang menyangga kepala,” kata Bibit dalam sambutannya. Bibit mengatakan bahwa memimpin Jawa Tengah tidak sulit asalkan pemimpinnya konsisten. Pemimpin yang konsisten, juga butuh wakil yang tangguh. “Supaya kepalanya tegak, kuat, mulutnya bisa bicara dengan baik, perlu disangga dengan tubuh yang baik. (Wagub) tugasnya sangat berat,” ujarnya. Terakhir, Mantan Pangdam IV/Diponegoro itu berpesan agar Gubernur dan Wagub Jayeng saling menguatkan sinergitas. Serta mendoakan agar diberi kekuatan dan kesehatan sehingga dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya. “Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur harus ‘Cancut Taliwondo’ agar masyarakat meningkat kesejahteraan, kesehatan dan pendidikannya, kita bisa mewujudkan swasembada pangan. Supaya masyarakat segera sejahtera,” tegasnya. Sementara itu, Wagub Taj Yasin mengatakan wejangan yang disampaikan oleh mantan Gubernur Jateng Bibit Waluyo menambah semangat dalam melaksanakan tugasnya mendampingi Gubernur Ahmad Luthfi. “Itu menambah support bagi kami dukungan yang disampaikan pak bibit, dan wakil gubernur salah satu fungsinya adalah membantu berjalannya pemerintahan membantu gubernur,” ujarnya. Yasin mengatakan, komitmennya dalam merealisasikan visi-misinya bersama Gubernur Ahmad Luthfi. Sehingga masyarakat dapat segera merasakan manfaatnya. “Salah satu yang sudah berjalan dan dirasakan masyarakat adalah penghapusan subsidi pajak (kendaraan bermotor), dan nanti percepatan MBG,” katanya. Senada disampaikan Istri Wagub Jateng, Nawal Arafah Yasin yang berterima kasih atas dukungan dari Rukun Ibu Pertiwi. Sebagai pendahulu, Nawal berharap para seniornya dapat terus memberi masukan demi kemajuan Jawa Tengah. “Nanti bisa saling menguatkan, saya bisa meminta masukan saran untuk membangun Jawa Tengah karena beliau-beliau ini sudah berpengalaman dan pernah membangun Jawa Tengah ini,” ucapnya. Hadir di acara tersebut pengurus dan Rukun Ibu Pertiwi, di antaranya Mariyam Achmad, istri Wakil Gubernur Jateng era Mardiyanto, KH Achmad. Tampak pula mendampingi Bibit Waluyo, Sri Suharti. Kemudian Sri Suhermin, istri mantan Wali Kota Sematang, Soemarmo.***

Ngopeni Ngelakoni

Resmikan Ikatan Alumni Ponpes Al Anwar IV Rembang, Wagub Harap Jadi Wadah Tukar Pikiran dan Ciptakan Kebersamaan

REMBANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meresmikan pembentukan Ikatan Alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Al Anwar IV di Desa Kalipang, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang pada Sabtu, 12 April 2025. “Alhamdulillah, sekaligus kami mengumpulkan para alumni pondok pesantren. Membentuk ikatan alumni untuk empat angkatan yang sudah lulus,” ucapnya dalam kegiatan Halalbihalal Bersama Keluarga Besar Ponpes, Alumni, dan Masyarakat Setempat. Wagub menyampaikan, Ponpes Al Anwar IV hingga saat ini sudah meluluskan 4 angkatan. Ponpes ini memfasilitasi pendidikan tingkat menengah dan atas, yakni MTs Sains Al Anwar IV serta SMK Al Anwar dengan jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Teknik Kendaraan Rinvan (TKR), Multimedia, Tata boga, Tata busana, dan Asisten Keperawatan.  “Saat ini mereka sudah terjun di masyarakat. Ada yang jadi polisi, punya usaha di tengah masyarakat, bertani, dan sebagainya. Kita ingin mewadahi, nanti jadi satu kesatuan,” ujarnya, Adanya ikatan alumni ini, harapannya dapat menciptakan kebersamaan serta menjadi wadah bertukar pikiran yang berkaitan dengan kebermanfaatan di tengah masyarakat. “Apa peluang-peluang yang bisa dikerjakan? Itu nanti ke depan juga bisa membuka peluang usaha bagi masyarakat,” katanya. Pada kesempatan itu, Wagub juga menekankan kepada para alumni untuk menjadi orang yang sukses di masyarakat. Caranya dengan mengingat bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan, yang harus bermanfaat bagi sesama.***

Ngopeni Ngelakoni

Tanggapi Aduan Penempatan PPPK Guru, Wagub Jateng Carikan Solusi

SEMARANG – Banyaknya aduan mengenai penempatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru, mengundang perhatian Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin. Untuk merumuskan penanganannya, wagub menggelar rapat koordinasi bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta Badan Kepegawaian Daerah (BKD). “Akhir-akhir ini banyak aduan tentang PPPK sekolah-sekolah SMA, baik yang langsung kepada saya maupun ke dinas pendidikan,” ucap Taj Yasin, seusai rapat di kantor Disdikbud Jateng, Rabu (16/4/2025). Ia menyatakan memberikan perhatian khusus terhadap persoalan tersebut. Sebab, banyak aduan yang masuk baik secara pribadi maupun di media sosial. “Di Instagram, TikTok, Facebook dan sebagainya, Ini sudah kita rapatkan, kita carikan solusinya,” katanya. Pada rapat itu, beber Gus Yasin, sapaan wagub, dibahas mengenai solusi relokasi dan distribusi PPPK di Jawa Tengah. Maka selain Disdikbud, perwakilan BKD Jateng juga dihadirkan. “Untuk relokasi dan distribusi kepada kawan-kawan PPPK, kita carikan (solusi) yang terbaik, dan yang penting adalah tidak menyalahi aturan,” tegasnya. Respon dan tindak lanjut atas aduan ini, menurut wagub, penting dalam rangka mewujudkan visi-misinya di sektor pendidikan bersama Gubernur Ahmad Luthfi. “Salah satunya adalah meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan,” ujar Gus Yasin. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Uswatun Khasanah menambahkan, jumlah aduan terkait penempatan yang tidak sesuai pengajuan ada sekitar 600. Saat ini, Pemprov Jateng melalui Disdikbud dan BKD, terus berkoordinasi dengan kementerian terkait. Uswatun membeberkan, hingga Selasa (15/4/2025), diketahui Kemenpan-RB masih menggodok terkait izin untuk melakukan relokasi PPPK, yang tidak sesuai dengan pengajuan tersebut. “Kita berharap minggu ini atau paling lambat minggu depan itu sudah ada izin relokasi. Sehingga, pengajuan relokasi itu segera terealisasi, dan teman-teman PPPK ini segera mendapatkan jam dan ditempatkan, sesuai dengan pengajuannya,” ucapnya.***

Ngopeni Ngelakoni

Halalbihalal Istri Mantan Kepala Daerah, Wagub Jateng: “Ngudi Kaweruh” Bangun Jawa Tengah

SEMARANG– Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menjadi tuan rumah, pada halalbihalal perkumpulan istri mantan kepala daerah di Jateng “Rukun Ibu Pertiwi”. Bertempat di rumah dinas Wagub Jalan Rinjani, Rabu (16/4/2025), para sesepuh memberi suntikan moral, agar jalannya pemerintahan ke depan semakin menyejahterakan masyarakyat. Pada kesempatan itu, hadir pula Gubernur ke-14 Jateng, Bibit Waluyo beserta istri Sri Suharti Bibit Waluyo. Adapula istri mantan Wagub Jateng Mariyam Achmad dan Sudarli Heru Sudjatmoko. Selain itu ada istri-istri mantan bupati/wali kota seperti Atik Sutrisno Suharto, Siti Aisah Pudjiharjo, Endang Nurachmad, Retno Bambang Poerwadi, Endah Amin Munadjat, Yayuk Setyawan, Hermin S, Yati Sumarno, Niniek Hadijanto, Ny Suhartono, Ny Machfud Ali, Ny Antono, Ny Sumadi, Ny Amin Sudibyo, Ny Goernito, serta Ny Joko Sudantoko. Bibit Waluyo melangitkan harap, agar kepemimpinan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wagub Taj Yasin Maimoen, disokong oleh rakyat. Tugas kedua pemimpin itu, adalah menyejahterakan 38,13 juta jiwa warga Jateng. “Mari kita dukung agar Jawa Tengah tertangani dengan baik. Sehingga masyarakat Jateng meningkat kesejahteraannya, kesehatan, dan pendidikan, serta mampu swasembada pangan. Karena penduduk banyak, anak sekolah juga perlu disangoni, makan juga perlu tiga kali sehari. Diperlukan pula lapangan kerja,” tuturnya. Bibit menambahkan, layaknya tubuh, gubernur berperan sebagai kepala. Sementara wagub layaknya tangan dan kaki. Oleh karenanya, kedua unsur tersebut, harus seiring berjalan. “Itu adalah ide, inovasi, kreativitas gubernur-wakil gubernur. Mereka harus cancut taliwanda kerja, segera mewujudkan itu, supaya masyarakat segera sejahtera. Saya berdoa semoga beliau sukses memimpin Jawa Tengah,” imbuhnya. Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen bersyukur mendapat kunjungan dari para sesepuh. Selain memanjangkan tali silaturrahmi, momen tersebut juga digunakannya menimba ilmu. “Kedatangan tamu ini juga ngudi kaweruh, apa yang sudah dilakukan, sehingga kita bisa mengikuti jejak-jejak beliau ketika membangun Jawa Tengah yang baik,” tuturnya. Pria yang akrab disapa Gus Yasin ini mengungkapkan, siap mewujudkan kesejahteraan masyarakat Jateng. Beberapa program yang digagas, di antaranya program pemutihan pajak kendaraan bermotor dan dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG). Wagub menyebut, program-program seperti MBG, selain meningkatkan gizi dan kesehatan, juga mampu memberi peluang kerja bagi masyarakat Jateng. “Saya akan banyak standby di kantor, dan segera merealisasikan apa yang menjadi visi-misi kami. Satu di antaranya yang sudah dijalankan, penghapusan pajak, percepatan MBG. Setelah kemarin ketemu dengan BGN, besok Insyaallah, dengan bupati/wali kota, rembukan realisasi secepatnya terkait MBG,” ungkapnya. Istri Wagub yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Jateng, Nawal Arafah Yasin mengungkapkan, silaturahmi dengan Rukun Ibu Pertiwi diharap mampu mengungkit  penguatan perempuan. “Dari sini ada beberapa yang aktif ikut serta dalam BKOW, PKK, ini juga nanti dari silaturahmi ini ada agenda, untuk melakukan aksi solidaritas, ada untuk penguatan perempuan, pemberdayaan ekonomi, karena mereka memiliki binaan, jaringan, dan bisa dikolaborasikan dengan Pemprov Jateng,” urainya.***

Ngopeni Ngelakoni

Wagub Jateng Optimis Jawa Tengah Siap Bangun 105 SPPG Baru

JAKARTA – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) segera berkoordinasi dengan 35 bupati/wali kota di wilayahnya, untuk menyiapkan total 105 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru atau masing-masing tiga satuan di tiap daerah. Pernyataan ini disampaikan usai membawa Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diketuainya, bertandang ke Badan Gizi Nasional (BGN), di Jakarta, Senin 14 April 2025. “Kita rapat untuk persiapan percepatan program MBG dan alhamdulillah sudah langsung diterima di BGN, langsung ada tindaklanjut,” katanya. Dalam pertemuan tersebut, Kelompok Kerja Makan Bergizi Gratis (Pokja MBG) Jateng menyampaikan sejumlah usulan dan kendala dalam pelaksanaan program inisiasi Presiden Prabowo Subianto tersebut. Beberapa usulan yang disampaikan, yakni tentang fungsi pengawasan agar didelegasikan ke daerah. Sehingga memudahkan dalam koordinasi pelaksanaan. Gus Yasin juga menyampaikan agar dilakukan pembinaan dan pengawasan keamanan pangan olahan siap saji serta Sertifikasi Laik Higiene Sanitani (SLHS) dalam rangka peningkatan kewaspadaan dini KLB keracunan pangan. Di kesempatan itu, BGN mengapresiasi usulan-usulan dari Pokja MBG Jateng. Bahkan langsung diberi tugas mengkoordinasikan dengan 35 kabupaten/kota untuk menyiapkan tiga SPPG baru. “Satu minggu (ke depan) nanti kita akan ajukan ada berarti 105 SPPG di Jawa Tengah. Kami dipasrahi untuk menyampaikan ke Bupati, Wali Kota, untuk segera membangun yang 3 titik tadi, tiap kabupaten (kota),” tegas Yasin. Tak hanya itu, Pokja MBG Jateng juga akan membantu BGN dalam mengakomodir SPPG yang telah berjalan. Sehingga nantinya, tak hanya bertambah tetapi dapur MBG yang telah berjalan akan didata serta dinilai kelayakannya. Sebelumnya, Pokja MBG Jateng telah memetakan aset Pemprov Jateng yang dapat dimanfaatkan sebagai SPPG. Hasilnya terdapat 21 aset milik Pemprov Jateng serta 1 aset milik BUMD berupa 12 bangunan dan 7 bidang tanah. Di samping itu ada juga 34 SMK yang memiliki catering/tata boga/kantin tipe A yang sudah bersertifikat BPOM. Seementara ada 7 satuan pendidikan yang masuk daftar usulan berpotensi sebagai tempat dapur SPPG. “Kita berharap jalannya program MBG ini lebih masif lagi di Jawa Tengah,” tandas Gus Yasin.***

Ngopeni Ngelakoni

Pelatihan Boga, Ning Nawal: Menekan Angka Kemiskinan di Jawa Tengah

SEMARANG –  Salah satu langkah strategis dalam menekan angka kemiskinan di Jawa Tengah TP PKK dan Baznas mengadakan pelatihan boga. Kegiatan ini menyasar pada Kader TP PKK dan mustahik produktif dari desa miskin ekstrem dampingan OPD, serta mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah, Hj. Nawal Arafah Yasin, M.Si (Ning Nawal) menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya pemberdayaan rumah tangga yang diharapkan berdampak pada penurunan angka kemiskinan. “Jadi harapannya ini merupakan sebuah ikhtiar untuk kita bisa menekan angka kemiskinan di Jawa Tangah yang berbasis pada rumah tangga,” kata Ning Nawal saat menghadiri acara Pelatihan Boga di Gedung d’elana Semarang pada, Senin, 14 April 2025. Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini memiliki potensi untuk menjadi gerakan ekonomi masyarakat yang dapat memberi kontribusi bagi daerah. “Bagaimana terus kemudian ini menjadi salah satu gerakan ekonomi yang nanti bisa berkontribusi untuk daerahnya masing-masing juga.” Lebih lanjut, Ning Nawal menjelaskan bahwa pelatihan ini fokus pada menu-menu bergizi yang nantinya akan digunakan dalam pelaksanaan program MBG di masing-masing wilayah. “Nanti untuk kegiatan Boga ini kita fokus pada menu-menu yang digunakan untuk makanan bergizi gratis yang nanti dia akan berkolaborasi untuk kegiatan atau program pemerintah pusat untuk menyediakan makanan bergizi gratis di daerahnya masing-masing,” lanjut Ning Nawal. Selain pelatihan teknis, peserta juga diarahkan untuk mengurus perizinan usaha dan belajar strategi pemasaran agar produk mereka dapat diterima pasar lebih luas. “Tadi saya ingatkan jangan lupa izin PRT-nya, certificate halal-nya, kemudian mereka juga harus bisa memberikan packaging yang baik, dan kemudian bisa belajar tentang digital marketing yang baik sehingga bisa meluas pemasarannya,” lanjutnya. Ning Nawal pun menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Baznas Jawa Tengah, yang turut serta dalam menyukseskan program ini. “Terima kasih pada Baznas Jawa Tengah, hari ini kita kolaborasi dan pada hari ini sudah 2.600 kader PKK yang sudah dilatih. Jadi matur nuwun insya Allah akan berkesinambungan,” pungkasnya. Sementara itu, pelatihan ini juga memberikan manfaat langsung kepada peserta, salah satunya Suminarti, warga terdampak banjir dari Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Ia merasa bersyukur dan senang bisa ikut dalam pelatihan tersebut. “Alhamdulillah bahagia sekali. Dapat ilmu baru, saya ingin belajar dan ingin berusaha membuka usaha biar bisa berkembang nantinya,” kata Bu Suminarti. Pada pelatihan ini, para peserta tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga alat bantu usaha seperti celemek, topi masak, oven, dan wajan. Setelah pelatihan, Suminarti berharap bisa membuka usaha kuliner seperti berjualan bakso atau makanan lainnya. Ia juga siap bila dilibatkan dalam program makan bergizi gratis di daerahnya. “Alhamdulillah, untuk itu Saya siap,” pungkasnya.***

Ngopeni Ngelakoni

Badan Gizi Nasional Apresiasi Ahmad Luthfi-Taj Yasin Bentuk Pokja Percepatan MBG

JAKARTA – Deputi Promosi dan Kerjasama di Badan Gizi Nasional (BGN), Nyoto Suwignyo mengapresiasi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, yang telah menginisiasi dibentuknya Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). “Selamat Pak Wagub dan Pak Gubernur Jawa Tengah, yang sudah berinisiasi membentuk kelompok kerja percepatan mendukung makan bergizi gratis di Jawa Tengah,” ucap Nyoto usai audiensi bersama Pokja Percepatan MBG Jateng di kantor BGN, Jakarta, Senin 14 April 2025. Pokja bentukan Ahmad Luthfi yang diketuai oleh Taj Yasin ini, lanjut Nyoto, selaras dengan tiga skenario BGM dalam menjalankan program MBG yang butuh dukungan dari pemerintah daerah. Tiga skenario tersebut, pertama tentang bagaimana daerah mempercepat dan mendukung tersedianya infrastruktur untuk penyelenggaraan MBG. Kedua, daerah melakukan assesmen pengendalian tersediaan bahan baku. “Mulai dari sekarang hingga nantinya jika seluruh dapur sudah terbangun, karena ini sangat menentukan keberlanjutan makan bergizi gratis,” ujarnya. Ketiga, atau yang terakhir, Nyoto menuturkan BGN mengharapkan peran serta daerah dalam melakukan fasilitasi dan pendampingan untuk kelancaran dari seluruh penyelenggaraan yang ada di daerah. “Tiga poin ini saya pikir penting dan sudah dibawa oleh Pak Wagub (Ketua Pokja MBG Jateng) untuk dibahas dan semua berjalan lancar,” katanya. Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Taj Yasin menjelaskan dibentuknya Pokja MBG oleh Gubernur Ahmad Luthfi sebagai bentuk dukungan Provinsi Jawa Tengah demi kelancaran program tersebut. “Tim percepatan ini sudah di-ACC dan sudah di-SK- kan oleh Pak Gub, artinya kita mendukung dan kita berharap jalannya program MBG ini lebih masif lagi di Jawa Tengah,” tegasnya. Sebagai informasi, saat ini jumlah dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah operasional melayani program MBG sebanyak 129 tersebar di Jawa Tengah.***

Ngopeni Ngelakoni

Dukung Program MBG,  PKK Provinsi Jateng Ajak Ribuan Ibu-ibu PKK Belajar Tata Boga

SEMARANG –  Guna mendukung program Pemerintah Pusat terkait Makan Bergizi Gratis (MBG) dan menekan penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah, Tim Penggerak PKK Bekerjasama dengan Basnaz Jawa Tengah mengadakan pelatihan boga. Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 14 April 2025 di Gedung d’Elang Semarang ini menyasar pada Kader TP PKK dan mustahik produktif dari desa miskin ekstrem dampingan OPD. Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah, Hj. Nawal Arafah Yasin, M.Si (Ning Nawal) menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah tujuan nya yakni untuk  mendukung Program Pemerintah Pusat terkait MBG. Lebih lanjut, Ning Nawal menjelaskan bahwa pelatihan ini fokus pada menu-menu bergizi yang nantinya akan digunakan dalam pelaksanaan program MBG di masing-masing wilayah. “Nanti untuk kegiatan Boga ini kita fokus pada menu-menu yang digunakan untuk makanan bergizi gratis yang nanti dia akan berkolaborasi untuk kegiatan atau program pemerintah pusat untuk menyediakan makanan bergizi gratis di daerahnya masing-masing,” lanjut Ning Nawal. Selain itu, tujuan utama kegiatan ini juga sebuah ikhtiar untuk menekan penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah.  “Ini merupakan sebuah ikhtiar untuk kita bisa menekan angka kemiskinan di Jawa Tanga,” Kata Ning Nawal  Lebih lanjut, Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini memiliki potensi untuk menjadi gerakan ekonomi masyarakat yang dapat memberi kontribusi bagi daerah. “Bagaimana terus kemudian ini menjadi salah satu gerakan ekonomi yang nanti bisa berkontribusi untuk daerahnya masing-masing juga,” lanjutnya. Selain pelatihan teknis, peserta juga diarahkan untuk mengurus perizinan usaha dan belajar strategi pemasaran agar produk mereka dapat diterima pasar lebih luas. “Tadi saya ingatkan jangan lupa izin PRT-nya, certificate halal-nya, kemudian mereka juga harus bisa memberikan packaging yang baik, dan kemudian bisa belajar tentang digital marketing yang baik sehingga bisa meluas pemasarannya,” jelasnya. Ning Nawal pun menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Baznas Jawa Tengah, yang turut serta dalam menyukseskan program ini. “Terima kasih pada Baznas Jawa Tengah, hari ini kita kolaborasi dan pada hari ini sudah 2.600 kader PKK yang sudah dilatih. Jadi matur nuwun insya Allah akan berkesinambungan,” pungkasnya. Sementara itu, pelatihan ini juga memberikan manfaat langsung kepada peserta, salah satunya Suminarti, warga terdampak banjir dari Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Ia merasa bersyukur dan senang bisa ikut dalam pelatihan tersebut. “Alhamdulillah bahagia sekali. Dapat ilmu baru, saya ingin belajar dan ingin berusaha membuka usaha biar bisa berkembang nantinya,” kata Bu Suminarti. Pada pelatihan ini, para peserta tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga alat bantu usaha seperti celemek, topi masak, oven, dan wajan. Setelah pelatihan, Suminarti berharap bisa membuka usaha kuliner seperti berjualan bakso atau makanan lainnya. Ia juga siap bila dilibatkan dalam program makan bergizi gratis di daerahnya. “Alhamdulillah, untuk itu Saya siap,” pungkasnya.***

Ngopeni Ngelakoni

Wagub Jateng Serap Aspirasi Nelayan Terkait Kebijakan GPS

Acara yang dihadiri ratusan warga dari berbagai kalangan tersebut berlangsung meriah dan penuh antusias. Tidak hanya dari lingkungan pesantren, warga dari majelis taklim, TPQ, Madrasah Diniyah, hingga organisasi masyarakat lainnya turut hadir dalam kegiatan tersebut. Gus Yasin menyampaikan rasa syukurnya atas sambutan hangat masyarakat. “Alhamdulillah, antusias masyarakat luar biasa. Mereka datang berbondong-bondong, baik dari majelis-majelis taklim, TPQ, Madrasah Diniyah, bahkan ada juga dari TK, serta berbagai organisasi. Para nelayan pun hadir menyampaikan langsung aspirasi mereka,” ujar Gus Yasin. Ia menjelaskan, kehadirannya kali ini sekaligus menjadi momentum untuk mendengar langsung suara nelayan, mengingat Sarang dikenal sebagai daerah pesisir yang sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup dari laut. “Sarang ini kan masyarakatnya banyak yang nelayan, jadi mereka sampaikan langsung keluhannya. Ini penting agar pemerintah bisa ambil langkah konkret,” lanjutnya. Salah satu keluhan utama yang disampaikan nelayan, menurut Gus Yasin, adalah terkait regulasi baru mengenai kewajiban pemasangan alat Global Positioning System (GPS) di kapal. Aturan ini dinilai memberatkan karena perangkat GPS harus dibeli sendiri oleh nelayan. “Para nelayan menyampaikan bahwa mereka keberatan dengan kewajiban ini. Mereka bilang, kalau harus diterapkan sekarang juga, itu sulit karena alatnya belum mereka miliki. Mereka harus beli sendiri, lalu mengurus izin lagi,” ungkapnya. Para nelayan, lanjut Gus Yasin, meminta agar aturan tersebut bisa diterapkan secara bertahap, tidak serta-merta diwajibkan dalam waktu singkat. “Mereka minta kebijakan itu diberlakukan secara bertahap. Jangan langsung sekarang harus diterapkan. Mereka butuh waktu untuk menyesuaikan diri,” katanya. Menurut nelayan persoalan ini bukan hanya terjadi di Sarang atau Rembang semata, melainkan juga dirasakan oleh para nelayan di berbagai daerah di Indonesia. “Saya tanya, apakah ini cuma di Kabupaten Rembang atau Kecamatan Sarang saja? Enggak. Ini persoalan yang dialami nelayan di seluruh Indonesia,” tegasnya. Gus Yasin pun akan menindaklanjuti aspirasi tersebut dengan berkoordinasi bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah serta pemerintah pusat. “Kita akan telaah bersama DKP. Kita juga akan koordinasi dengan pemerintah di luar Jawa Tengah. Kemudian kita usulkan ke pemerintah pusat bahwa kondisi di lapangan seperti ini,” pungkasnya.***

Ngopeni Ngelakoni

Wagub Jateng Hadiri Halalbihalal Bersama Keluarga Besar Ponpes Al-Anwar IV Sarang

SARANG, REMBANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar IV Sarang, KH. Taj Yasin Maimoen, didampingi istri Hj. Nawal Arafah Yasin, menghadiri acara Halalbihalal bersama keluarga besar Ponpes Al-Anwar IV, Sabtu (12/4/2025). Acara yang berlangsung khidmat dan penuh kehangatan itu dihadiri oleh para asatidz/asatidzah, pengurus pondok, serta sekitar 150 alumni Al-Anwar IV dan SMK Al-Anwar dari angkatan 1 hingga 4, yang datang dari berbagai wilayah di Jawa Tengah. Dalam sambutannya, Gus Yasin menyampaikan rasa terima kasih sekaligus permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh alumni. “Terima kasih dan mohon maaf lahir dan batin,” ujar beliau singkat namun penuh makna. Sebagai alumni, banyak yang merasa terharu dan bangga bisa menjadi bagian dari momen tersebut. Bukan hanya sekadar reuni, tapi acara ini baginya adalah pengikat batin antara santri, guru, dan pondok pesantren. Faza, alumni asal Kabupaten Kendal, menyampaikan harapan agar acara seperti ini bisa menjadi agenda rutin. “Saya merasa bahagia sekali bisa hadir. Ini bukan hanya ajang kumpul, tapi mempererat silaturahmi dan memperluas relasi antaralumni. Semoga bisa diselenggarakan setiap tahun,” ucap Faza penuh semangat. Senada dengan itu, Ahmad Harun Ar-Rasyid, alumni asal Jepara, turut mengungkapkan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, bisa hadir dan bertemu para guru serta teman-teman. Ini ajang untuk menyambung kembali hubungan yang sudah lama tak bertemu,” ujarnya. Acara ini menjadi bukti bahwa ikatan batin antara santri dan pondok tidak pernah putus, bahkan setelah lulus sekalipun.  “Semoga silaturahmi yang telah terjalin ini semakin erat, dan semangat kebersamaan terus hidup di hati para alumni Al-Anwar IV Sarang,” pungkasnya.***

Scroll to Top