Ngopeni Ngelakoni

Ngopeni Ngelakoni

Wagub Jateng Optimis Jawa Tengah Siap Bangun 105 SPPG Baru

JAKARTA – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) segera berkoordinasi dengan 35 bupati/wali kota di wilayahnya, untuk menyiapkan total 105 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru atau masing-masing tiga satuan di tiap daerah. Pernyataan ini disampaikan usai membawa Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diketuainya, bertandang ke Badan Gizi Nasional (BGN), di Jakarta, Senin 14 April 2025. “Kita rapat untuk persiapan percepatan program MBG dan alhamdulillah sudah langsung diterima di BGN, langsung ada tindaklanjut,” katanya. Dalam pertemuan tersebut, Kelompok Kerja Makan Bergizi Gratis (Pokja MBG) Jateng menyampaikan sejumlah usulan dan kendala dalam pelaksanaan program inisiasi Presiden Prabowo Subianto tersebut. Beberapa usulan yang disampaikan, yakni tentang fungsi pengawasan agar didelegasikan ke daerah. Sehingga memudahkan dalam koordinasi pelaksanaan. Gus Yasin juga menyampaikan agar dilakukan pembinaan dan pengawasan keamanan pangan olahan siap saji serta Sertifikasi Laik Higiene Sanitani (SLHS) dalam rangka peningkatan kewaspadaan dini KLB keracunan pangan. Di kesempatan itu, BGN mengapresiasi usulan-usulan dari Pokja MBG Jateng. Bahkan langsung diberi tugas mengkoordinasikan dengan 35 kabupaten/kota untuk menyiapkan tiga SPPG baru. “Satu minggu (ke depan) nanti kita akan ajukan ada berarti 105 SPPG di Jawa Tengah. Kami dipasrahi untuk menyampaikan ke Bupati, Wali Kota, untuk segera membangun yang 3 titik tadi, tiap kabupaten (kota),” tegas Yasin. Tak hanya itu, Pokja MBG Jateng juga akan membantu BGN dalam mengakomodir SPPG yang telah berjalan. Sehingga nantinya, tak hanya bertambah tetapi dapur MBG yang telah berjalan akan didata serta dinilai kelayakannya. Sebelumnya, Pokja MBG Jateng telah memetakan aset Pemprov Jateng yang dapat dimanfaatkan sebagai SPPG. Hasilnya terdapat 21 aset milik Pemprov Jateng serta 1 aset milik BUMD berupa 12 bangunan dan 7 bidang tanah. Di samping itu ada juga 34 SMK yang memiliki catering/tata boga/kantin tipe A yang sudah bersertifikat BPOM. Seementara ada 7 satuan pendidikan yang masuk daftar usulan berpotensi sebagai tempat dapur SPPG. “Kita berharap jalannya program MBG ini lebih masif lagi di Jawa Tengah,” tandas Gus Yasin.***

Ngopeni Ngelakoni

Pelatihan Boga, Ning Nawal: Menekan Angka Kemiskinan di Jawa Tengah

SEMARANG –  Salah satu langkah strategis dalam menekan angka kemiskinan di Jawa Tengah TP PKK dan Baznas mengadakan pelatihan boga. Kegiatan ini menyasar pada Kader TP PKK dan mustahik produktif dari desa miskin ekstrem dampingan OPD, serta mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah, Hj. Nawal Arafah Yasin, M.Si (Ning Nawal) menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya pemberdayaan rumah tangga yang diharapkan berdampak pada penurunan angka kemiskinan. “Jadi harapannya ini merupakan sebuah ikhtiar untuk kita bisa menekan angka kemiskinan di Jawa Tangah yang berbasis pada rumah tangga,” kata Ning Nawal saat menghadiri acara Pelatihan Boga di Gedung d’elana Semarang pada, Senin, 14 April 2025. Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini memiliki potensi untuk menjadi gerakan ekonomi masyarakat yang dapat memberi kontribusi bagi daerah. “Bagaimana terus kemudian ini menjadi salah satu gerakan ekonomi yang nanti bisa berkontribusi untuk daerahnya masing-masing juga.” Lebih lanjut, Ning Nawal menjelaskan bahwa pelatihan ini fokus pada menu-menu bergizi yang nantinya akan digunakan dalam pelaksanaan program MBG di masing-masing wilayah. “Nanti untuk kegiatan Boga ini kita fokus pada menu-menu yang digunakan untuk makanan bergizi gratis yang nanti dia akan berkolaborasi untuk kegiatan atau program pemerintah pusat untuk menyediakan makanan bergizi gratis di daerahnya masing-masing,” lanjut Ning Nawal. Selain pelatihan teknis, peserta juga diarahkan untuk mengurus perizinan usaha dan belajar strategi pemasaran agar produk mereka dapat diterima pasar lebih luas. “Tadi saya ingatkan jangan lupa izin PRT-nya, certificate halal-nya, kemudian mereka juga harus bisa memberikan packaging yang baik, dan kemudian bisa belajar tentang digital marketing yang baik sehingga bisa meluas pemasarannya,” lanjutnya. Ning Nawal pun menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Baznas Jawa Tengah, yang turut serta dalam menyukseskan program ini. “Terima kasih pada Baznas Jawa Tengah, hari ini kita kolaborasi dan pada hari ini sudah 2.600 kader PKK yang sudah dilatih. Jadi matur nuwun insya Allah akan berkesinambungan,” pungkasnya. Sementara itu, pelatihan ini juga memberikan manfaat langsung kepada peserta, salah satunya Suminarti, warga terdampak banjir dari Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Ia merasa bersyukur dan senang bisa ikut dalam pelatihan tersebut. “Alhamdulillah bahagia sekali. Dapat ilmu baru, saya ingin belajar dan ingin berusaha membuka usaha biar bisa berkembang nantinya,” kata Bu Suminarti. Pada pelatihan ini, para peserta tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga alat bantu usaha seperti celemek, topi masak, oven, dan wajan. Setelah pelatihan, Suminarti berharap bisa membuka usaha kuliner seperti berjualan bakso atau makanan lainnya. Ia juga siap bila dilibatkan dalam program makan bergizi gratis di daerahnya. “Alhamdulillah, untuk itu Saya siap,” pungkasnya.***

Ngopeni Ngelakoni

Badan Gizi Nasional Apresiasi Ahmad Luthfi-Taj Yasin Bentuk Pokja Percepatan MBG

JAKARTA – Deputi Promosi dan Kerjasama di Badan Gizi Nasional (BGN), Nyoto Suwignyo mengapresiasi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, yang telah menginisiasi dibentuknya Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). “Selamat Pak Wagub dan Pak Gubernur Jawa Tengah, yang sudah berinisiasi membentuk kelompok kerja percepatan mendukung makan bergizi gratis di Jawa Tengah,” ucap Nyoto usai audiensi bersama Pokja Percepatan MBG Jateng di kantor BGN, Jakarta, Senin 14 April 2025. Pokja bentukan Ahmad Luthfi yang diketuai oleh Taj Yasin ini, lanjut Nyoto, selaras dengan tiga skenario BGM dalam menjalankan program MBG yang butuh dukungan dari pemerintah daerah. Tiga skenario tersebut, pertama tentang bagaimana daerah mempercepat dan mendukung tersedianya infrastruktur untuk penyelenggaraan MBG. Kedua, daerah melakukan assesmen pengendalian tersediaan bahan baku. “Mulai dari sekarang hingga nantinya jika seluruh dapur sudah terbangun, karena ini sangat menentukan keberlanjutan makan bergizi gratis,” ujarnya. Ketiga, atau yang terakhir, Nyoto menuturkan BGN mengharapkan peran serta daerah dalam melakukan fasilitasi dan pendampingan untuk kelancaran dari seluruh penyelenggaraan yang ada di daerah. “Tiga poin ini saya pikir penting dan sudah dibawa oleh Pak Wagub (Ketua Pokja MBG Jateng) untuk dibahas dan semua berjalan lancar,” katanya. Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Taj Yasin menjelaskan dibentuknya Pokja MBG oleh Gubernur Ahmad Luthfi sebagai bentuk dukungan Provinsi Jawa Tengah demi kelancaran program tersebut. “Tim percepatan ini sudah di-ACC dan sudah di-SK- kan oleh Pak Gub, artinya kita mendukung dan kita berharap jalannya program MBG ini lebih masif lagi di Jawa Tengah,” tegasnya. Sebagai informasi, saat ini jumlah dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah operasional melayani program MBG sebanyak 129 tersebar di Jawa Tengah.***

Ngopeni Ngelakoni

Dukung Program MBG,  PKK Provinsi Jateng Ajak Ribuan Ibu-ibu PKK Belajar Tata Boga

SEMARANG –  Guna mendukung program Pemerintah Pusat terkait Makan Bergizi Gratis (MBG) dan menekan penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah, Tim Penggerak PKK Bekerjasama dengan Basnaz Jawa Tengah mengadakan pelatihan boga. Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 14 April 2025 di Gedung d’Elang Semarang ini menyasar pada Kader TP PKK dan mustahik produktif dari desa miskin ekstrem dampingan OPD. Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah, Hj. Nawal Arafah Yasin, M.Si (Ning Nawal) menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah tujuan nya yakni untuk  mendukung Program Pemerintah Pusat terkait MBG. Lebih lanjut, Ning Nawal menjelaskan bahwa pelatihan ini fokus pada menu-menu bergizi yang nantinya akan digunakan dalam pelaksanaan program MBG di masing-masing wilayah. “Nanti untuk kegiatan Boga ini kita fokus pada menu-menu yang digunakan untuk makanan bergizi gratis yang nanti dia akan berkolaborasi untuk kegiatan atau program pemerintah pusat untuk menyediakan makanan bergizi gratis di daerahnya masing-masing,” lanjut Ning Nawal. Selain itu, tujuan utama kegiatan ini juga sebuah ikhtiar untuk menekan penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah.  “Ini merupakan sebuah ikhtiar untuk kita bisa menekan angka kemiskinan di Jawa Tanga,” Kata Ning Nawal  Lebih lanjut, Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini memiliki potensi untuk menjadi gerakan ekonomi masyarakat yang dapat memberi kontribusi bagi daerah. “Bagaimana terus kemudian ini menjadi salah satu gerakan ekonomi yang nanti bisa berkontribusi untuk daerahnya masing-masing juga,” lanjutnya. Selain pelatihan teknis, peserta juga diarahkan untuk mengurus perizinan usaha dan belajar strategi pemasaran agar produk mereka dapat diterima pasar lebih luas. “Tadi saya ingatkan jangan lupa izin PRT-nya, certificate halal-nya, kemudian mereka juga harus bisa memberikan packaging yang baik, dan kemudian bisa belajar tentang digital marketing yang baik sehingga bisa meluas pemasarannya,” jelasnya. Ning Nawal pun menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Baznas Jawa Tengah, yang turut serta dalam menyukseskan program ini. “Terima kasih pada Baznas Jawa Tengah, hari ini kita kolaborasi dan pada hari ini sudah 2.600 kader PKK yang sudah dilatih. Jadi matur nuwun insya Allah akan berkesinambungan,” pungkasnya. Sementara itu, pelatihan ini juga memberikan manfaat langsung kepada peserta, salah satunya Suminarti, warga terdampak banjir dari Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Ia merasa bersyukur dan senang bisa ikut dalam pelatihan tersebut. “Alhamdulillah bahagia sekali. Dapat ilmu baru, saya ingin belajar dan ingin berusaha membuka usaha biar bisa berkembang nantinya,” kata Bu Suminarti. Pada pelatihan ini, para peserta tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga alat bantu usaha seperti celemek, topi masak, oven, dan wajan. Setelah pelatihan, Suminarti berharap bisa membuka usaha kuliner seperti berjualan bakso atau makanan lainnya. Ia juga siap bila dilibatkan dalam program makan bergizi gratis di daerahnya. “Alhamdulillah, untuk itu Saya siap,” pungkasnya.***

Ngopeni Ngelakoni

Wagub Jateng Serap Aspirasi Nelayan Terkait Kebijakan GPS

Acara yang dihadiri ratusan warga dari berbagai kalangan tersebut berlangsung meriah dan penuh antusias. Tidak hanya dari lingkungan pesantren, warga dari majelis taklim, TPQ, Madrasah Diniyah, hingga organisasi masyarakat lainnya turut hadir dalam kegiatan tersebut. Gus Yasin menyampaikan rasa syukurnya atas sambutan hangat masyarakat. “Alhamdulillah, antusias masyarakat luar biasa. Mereka datang berbondong-bondong, baik dari majelis-majelis taklim, TPQ, Madrasah Diniyah, bahkan ada juga dari TK, serta berbagai organisasi. Para nelayan pun hadir menyampaikan langsung aspirasi mereka,” ujar Gus Yasin. Ia menjelaskan, kehadirannya kali ini sekaligus menjadi momentum untuk mendengar langsung suara nelayan, mengingat Sarang dikenal sebagai daerah pesisir yang sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup dari laut. “Sarang ini kan masyarakatnya banyak yang nelayan, jadi mereka sampaikan langsung keluhannya. Ini penting agar pemerintah bisa ambil langkah konkret,” lanjutnya. Salah satu keluhan utama yang disampaikan nelayan, menurut Gus Yasin, adalah terkait regulasi baru mengenai kewajiban pemasangan alat Global Positioning System (GPS) di kapal. Aturan ini dinilai memberatkan karena perangkat GPS harus dibeli sendiri oleh nelayan. “Para nelayan menyampaikan bahwa mereka keberatan dengan kewajiban ini. Mereka bilang, kalau harus diterapkan sekarang juga, itu sulit karena alatnya belum mereka miliki. Mereka harus beli sendiri, lalu mengurus izin lagi,” ungkapnya. Para nelayan, lanjut Gus Yasin, meminta agar aturan tersebut bisa diterapkan secara bertahap, tidak serta-merta diwajibkan dalam waktu singkat. “Mereka minta kebijakan itu diberlakukan secara bertahap. Jangan langsung sekarang harus diterapkan. Mereka butuh waktu untuk menyesuaikan diri,” katanya. Menurut nelayan persoalan ini bukan hanya terjadi di Sarang atau Rembang semata, melainkan juga dirasakan oleh para nelayan di berbagai daerah di Indonesia. “Saya tanya, apakah ini cuma di Kabupaten Rembang atau Kecamatan Sarang saja? Enggak. Ini persoalan yang dialami nelayan di seluruh Indonesia,” tegasnya. Gus Yasin pun akan menindaklanjuti aspirasi tersebut dengan berkoordinasi bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah serta pemerintah pusat. “Kita akan telaah bersama DKP. Kita juga akan koordinasi dengan pemerintah di luar Jawa Tengah. Kemudian kita usulkan ke pemerintah pusat bahwa kondisi di lapangan seperti ini,” pungkasnya.***

Ngopeni Ngelakoni

Wagub Jateng Hadiri Halalbihalal Bersama Keluarga Besar Ponpes Al-Anwar IV Sarang

SARANG, REMBANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar IV Sarang, KH. Taj Yasin Maimoen, didampingi istri Hj. Nawal Arafah Yasin, menghadiri acara Halalbihalal bersama keluarga besar Ponpes Al-Anwar IV, Sabtu (12/4/2025). Acara yang berlangsung khidmat dan penuh kehangatan itu dihadiri oleh para asatidz/asatidzah, pengurus pondok, serta sekitar 150 alumni Al-Anwar IV dan SMK Al-Anwar dari angkatan 1 hingga 4, yang datang dari berbagai wilayah di Jawa Tengah. Dalam sambutannya, Gus Yasin menyampaikan rasa terima kasih sekaligus permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh alumni. “Terima kasih dan mohon maaf lahir dan batin,” ujar beliau singkat namun penuh makna. Sebagai alumni, banyak yang merasa terharu dan bangga bisa menjadi bagian dari momen tersebut. Bukan hanya sekadar reuni, tapi acara ini baginya adalah pengikat batin antara santri, guru, dan pondok pesantren. Faza, alumni asal Kabupaten Kendal, menyampaikan harapan agar acara seperti ini bisa menjadi agenda rutin. “Saya merasa bahagia sekali bisa hadir. Ini bukan hanya ajang kumpul, tapi mempererat silaturahmi dan memperluas relasi antaralumni. Semoga bisa diselenggarakan setiap tahun,” ucap Faza penuh semangat. Senada dengan itu, Ahmad Harun Ar-Rasyid, alumni asal Jepara, turut mengungkapkan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, bisa hadir dan bertemu para guru serta teman-teman. Ini ajang untuk menyambung kembali hubungan yang sudah lama tak bertemu,” ujarnya. Acara ini menjadi bukti bahwa ikatan batin antara santri dan pondok tidak pernah putus, bahkan setelah lulus sekalipun.  “Semoga silaturahmi yang telah terjalin ini semakin erat, dan semangat kebersamaan terus hidup di hati para alumni Al-Anwar IV Sarang,” pungkasnya.***

Ngopeni Ngelakoni

Halal Bihalal dengan SGN, Wagub Jateng Minta Kritik dan Masukan

SEMARANG – Santri Gayeng Nusantara (SGN) menggelar acara halal bihalal di Wisma Perdamaian, Semarang, pada Senin, 7 April 2025.  Acara ini menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi sekaligus memperkuat sinergi antara SGN dan pemerintah provinsi Jawa Tengah. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasi dan harapannya agar SGN dapat menjadi mitra pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Saya berharap Santri Gayeng Nusantara juga ikut menjadi salah satu rekan dari pemerintah, baik itu tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota, untuk ikut serta dalam mensejahterakan masyarakat Jawa Tengah dan mengawal program-program pemerintah,”kata Gus Yasin. Gus Yasin juga mendorong agar SGN menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah, khususnya dalam menyampaikan kritik yang membangun. “SGN sampaikan kritik-kritik kepada kami agar kami tahu dan bisa mendengarkan permasalahan masyarakat,”pintanya. Senada dengan Gus Yasin, Ketua SGN Jawa Tengah KH. M. Chamzah Hasan menyampaikan, halal bihalal ini sekaligus menjadi ajang koordinasi antar anggota SGN se-Jawa Tengah untuk kedepannya lebih memberikan manfaat kepada masyarakat.  “Organisasi SGN ini adalah perkumpulan yang harus bisa memberi manfaat untuk masyarakat, tentu sinergi dengan apa yang menjadi visi-misi pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” kata Gus Chamzah. Ia menambahkan, SGN akan memperluas jaringan ke kalangan kampus, praktisi, dan pengusaha, demi memperbesar manfaat organisasi bagi masyarakat. “Insya Allah Santri Gayeng kedepan akan merekrut lebih luas, tidak hanya di lingkungan pesantren, tapi terus di lingkungan kampus, lingkungan praktisi, di lingkungan para pengusaha, untuk bisa memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat, khususnya di Jawa Tengah,” pungkasnya.***

Ngopeni Ngelakoni

Tokoh Lintas Agama Jateng Apresiasi Semangat Kebersamaan Idulfitri

SEMARANG – Sejumlah tokoh lintas agama di Jawa Tengah mengapresiasi semangat kebersamaan yang terbangun dalam momentum perayaan Idulfitri. Hal itu disampaikan oleh para tokoh lintas agama saat menghadiri Open House Idulfitri 1446 H yang digelar Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Sumarno di Wisma Perdamaian, Kota Semarang pada Senin, 31 Maret 2025. Menurut Uskup Agung Semarang, Romo Robertus Rubiyatmoko, Hari Raya Idulfitri yang dirayakan oleh umat muslim menjadi momentum tepat untuk refleksi dan memaknai kebersamaan sebagai bangsa Indonesia, dengan cara membangun kedamaian, persaudaraan, dan kekeluargaan, sehingga tercipta bangsa yang adem ayem. “Kami sangat berterima kasih karena boleh membangun persahabatan dengan teman-teman dan saudara sekalian, serta bersama-sama membangun bangsa ini dalam kebersamaan. Kita bisa menciptakan bangsa ini yang adem ayem, di mana kita bisa tinggal bersama sebagai saudara,” katanya usai mengucapkan selamat merayakan hari kemenangan bagi seluruh umat muslim. Kebersamaan itu, lanjut Romo Rubiyatmoko, telah membuat toleransi antarumat beragama di Jawa Tengah maupun Indonesia sangat luar biasa. Bahkan Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu terkesan dengan masyarakat yang sangat bersaudara dan akrab. Romo Rubiyatmoko berharap kepada Gubernur Ahmad Luthfi untuk meneruskan suasana baik yang tercipta. Kemudian dikembangkan sehingga masyarakat semakin padu, satu, dan guyub rukun. Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPD Walubi Jawa Tengah, Tanto Harsono. Ia berterima kasih bisa ikut merayakan Hari Raya Idulfitri bersama umat muslim. Ia yakin Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin dapat membawa Jawa Tengah lebih guyub dan lebih maju. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jawa Tengah, Tri Wahono, menyampaikan Idulfitri tahun ini hampir bersamaan dengan Hari Raya Nyepi. Toleransi dan kebersamaan di Jawa Tengah semoga selalu terjaga dan dirawat dengan baik. “Kita harus merawat bersama dan menjadikan pimpinan itu tauladan bagi kita semua. Harapan ke depan Jateng menjadi tauladan bagi kita semua,” katanya. Adapun Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Jawa Tengah Pendeta, Yosua Wardoyo menegaskan, pada momentum perayaan idul Fitri ini menjadi momentum terbaik untuk seluruh umat beragama di Indonesia, dalam mengembangkan sikap persaudaraan, saling menerima, dan menghormati dalam menjalankan kebebasan beragama di Indonesia. Pernyataan dari para tokoh lintas agama tersebut selaras dengan makna Idulfitri bagi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.  Luthfi mengatakan, idul fitri merupakan momen untuk refleksi bersama dalam rangka menyucikan diri.  “Mari bersama-sama dengan seluruh anak bangsa, khususnya masyarakat Jawa Tengah, untuk membangun diri untuk pembangunan Jawa Tengah. Terutama dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045,” kata dia. Menurut Luthfi, membangun daerah tidak bisa dilakukan sendiri, tapi butuh partisipasi dari stakeholder, di antaranya akademisi, masyarakat, wirausaha, dan lainnya. •••

Ngopeni Ngelakoni

Momen Unik, Wagub Jateng Temani Pemudik Naik KA dengan “Nderes Qur’an”

SEMARANG – Tidak hanya melepas. Tetapi Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) beserta istri Hi. Nawal Nur Arafah Yasin, M. S. I, juga ikut pulang dari stasiun Pasar Senin Jakarta ke Semarang naik KA, semalam.  Keduanya sengaja membersamai para pemudik gratis yang difasilitasi Pemrov Jateng. Ingin merasakan langsung naik kereta bersama 609 pemudik ke tujuan masing-masing.  “Hari ini (Kamis malam, 27 Maret. Red), saya juga ikut membersamai kawan-kawan mudik ke Jawa Tengah naik kereta. Enak keretanya, nyaman walaupun pakai ekonomi tapi sudah tidak sama dengan dulu,” ujarnya. Gus Yasin duduk di kursi KA bersama sang isteri. Membaur dengan penumpang lainnya.  Selama perjalanan dari Stasiun Pasar Senen Jakarta  sampai Semarang tersebut, beberapa momen kesederhanaan dan kehangatan Gus Yasin terekam. Momen pertama yang terlihat adalah saat Gus Yasin dan istrinya menyapa para pemudik. Mereka tampak berbincang tentang program mudik gratis yang difasilitasi oleh Pemprov Jateng bekerja sama dengan PT KAI dan Bank Jateng. Sesekali Gus Yasin juga melayani permintaan foto dari para pemudik. Usai menyapa pemudik, Gus Yasin langsung menuju ke gerbong restorasi. Di sana ia terpantau berbaur dan makan di satu ruangan bersama penumpang lainnya. Setelahnya ia kemudian menuju kursi nomor 11A-B di gerbong 4. Di tempat duduknya itu, Gus Yasin dan istri secara kompak membuka aplikasi Al-Qur’an digital pada gawainya. Keduanya terlihat khusyuk membaca ayat per ayat dalam waktu yang cukup lama. Itu kebiasaan keduanya setiap ada momen kosong atau dalam perjalanan. Nderes atau membaca Al Quran.  Setelah itu, Gus Yasin terihat berkali-kali bangkit dari tempat duduknya. Baik untuk menyapa maupun memberikan salam kepada pemudik yang sampai  stasiun tujuan daerah masing-masing. Misalnya saat tiba di Stasiun Brebes, Tegal, Pemalang.  “Hati-hati ya, salam buat keluarga di rumah,” ujar Gus Yasin setiap mengantar pemudik yang tiba di stasiun tujuan mereka. Tak hanya itu. Gus Yasin juga sempat menghampiri seorang ibu-ibu yang mengajak bayinya mudik. Bahkan Gus Yasin sempat menggendong sang bayi untuk diajak bermain bersama Ning Nawal. KA Tawang Jaya sendiri tiba di Semarang sesuai jadwal, yaitu Jumat dinihari, 28 Maret 2025, pukul 00.20. Hampir 7 jam pak Wagub melakukan perjalanan  kereta. Sebelum turun, Gus Yasin sempat menyampaikan terima kasih kepada petugas Mudik Gratis yang kebetulan ikut pulang mendampingi pemudik. “Terimakasih kepada semua pemudik, sehat-sehat semua. Semoga lancar sampai rumah ya. Salam buat keluarga,” pesannya. Asal tahu, siang harinya Gubernur Jateng Ahmad Luthfi juga lebih dulu memberangkatkan pemudik gratis KA Tingkir dengan tujuan akhir Solo Balapan.***

News, Ngopeni Ngelakoni

DPRD Jateng Setujui Raperda Merger BPR BKK di Jateng jadi BPR Syariah

SEMARANG – DPRD Jateng menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) di Luar Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Tahiun 2025, tentang merger Bank Perekonomian Rakyat Badan Kredit Kecamatan (BPR BKK) Jateng menjadi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Syariah.  Raperda tentang pembentukan BPR Syariah itu menjadi salah satu dari sejumlah raperda yang disetujui dan ditetapkan dalam Keputusan DPRD Jateng Nomor 12 Tahun 2025 dalam Rapat Paripurna DPRD Jateng, Selasa, 25 Maret 2025.  Agenda tersebut dihadiri Pimpinan DPRD  Jateng dan lebih dari 60 anggota, serta Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin sebagai eksekutif. Usai rapat paripurna tersebut, Yasin menyatakan, pembentukan BPR Syariah milik pemerintah kabupaten/kota dan Provinsi Jateng merupakan suatu kebutuhan pada saat ini. “Bagus, artinya ada penggabungan, peningkatan,” kata dia. Pihaknya, mendorong keberadaan BPR Syariah untuk bisa menjadi salah satu motor penggerak dalam  mendukung program kerja Pemprov Jateng kedepan.  “Salah satunya itu pariwisata ramah muslim. Di dalamnya ada ekonomi syariah,” kata dia. Yasin berharap perda tentang keberadaan BPR Syariah bisa segera diselesaikan tahun ini. Harapannya, melalui lebih dari 30 perbankan syariah milik pemerintah daerah dan Pemprov Jateng itu mampu meningkatkan jumlah nasabah. Untuk diketahui, inisiasi Pemprov Jateng akan merger perbankan Syariah itu juga merupakan tindak lanjut dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 7 Tahun 2024 tentang Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS). Pada kesempatan yang berbeda, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 3 Jawa Tengah (Jateng) mengajak industri jasa keuangan khususnya untuk lebih masif mengenalkan produk keuangan syariah. Pelaksana Tugas (Plt) OJK Kantor Regional 3 Jawa Tengah, Bambang Hermanto, mengatakan, pentingnya untuk mendorong ekonomi dan keuangan syariah agar lebih baik perkembangannya di wilayah tersebut khususnya.  “Terkait dengan keuangan syariah, tingkat literasinya masih cukup rendah, masih pada kisaran 18-19 persen, inklusinya 15 persen.  Jauh dibandingkan dengan literasi keuangan secara umum pada angka 50 persen, dan inklusinya 80 persen,” kata dia dalam kegiatan bertema ‘Nuzulul Quran, sebagai Momentum Peningkatan Literasi Keuangan’ di kantornya, Selasa 18 Maret 2025. Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Jateng, dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, pelaku jasa keuangan, masyarakat ekonomi syariah, dan lainnya. Bambang melanjutkan, para pelaku dan penggiat keuangan syariah supaya lebih masif mengenalkan produk ekonomi tersebut kepada masyarakat. Hal tersebut juga sebagai alternatif masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan dengan prinsip syariah. “(Keuangan syariah) sudah mulai hadir di pasar modal, perbankan, asuransi, hampir semuanya sudah ada layanan syariah,” kata dia. Lebih lanjut, pihaknya juga terus menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menjaga stabilitas keuangan dalam mendukung perekonomian di wilayah tersebut. “Melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dalam literasi inklusi keuangan, dan pengawasan. Program gerak syariah juga didukung baik,” ucap Bambang.***

Scroll to Top