Speling Hadir di Kopdarnas KDEMI, 5 Orang Terdeteksi TB di Magelang 

MAGELANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memanfaatkan momentum Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) ke-5 Komunitas Driver Elf Mania Indonesia (KDEMI) untuk memperkuat program kesehatan masyarakat, salah satunya lewat program Speling (Dokter Spesialis Keliling). Yang tugasnya melakukan cek kesehatan gratis masyarakat. 

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, mengungkap dari hasil skrining kesehatan dalam acara ini, ditemukan lima orang dari 15 peserta terindikasi terpapar tuberkulosis (TBC).

“Ini harus segera ditindaklanjuti. Kelima orang ini akan kami obati hingga tuntas selama enam bulan. Ini bagian dari tugas kita menyelamatkan masyarakat,” kata Gus Yasin saat memberikan sambutan di Taman Wisata Banyu Roso, Tempuran, Magelang, Minggu, 27 April 2025.

Dari temuan ini, lanjut Gus Yasin, maka selanjutnya akan dilakukan skrining terhadap seluruh anggota keluarga untuk mencegah penyebaran.

“Kalau ada satu yang kena, seluruh keluarga harus diskrining. Penyakit ini tidak bisa dibiarkan karena bisa membahayakan tidak hanya penderitanya tapi juga lingkungan sekitar,” tegasnya.

Selain isu TBC, Gus Yasin yang sempat berinteraksi dengan seorang anak di layanan kesehatan jiwa mengingatkan pentingnya lebih memperhatikan kesehatan jiwa, terutama pada anak-anak dan remaja.

Ia mendorong agar sekolah-sekolah di Jawa Tengah lebih serius mengintegrasikan layanan kesehatan jiwa melalui kolaborasi guru BK, psikolog, dan tenaga medis.

“Kita perlu memastikan anak-anak mendapatkan perhatian khusus. Masalah kesehatan jiwa harus kita ungkap dan tangani bersama,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Yasin juga berterima kasih kepada para relawan kesehatan yang aktif melakukan edukasi dan layanan skrining, serta mengajak masyarakat untuk tidak malu atau takut melakukan pemeriksaan.

“TBC bisa diobati. Yang penting, minum obatnya rutin dan jangan putus,” pesannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Kusminar, menuturkan koordinasi sudah dilakukan untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

“Kami berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan seterusnya lewat puskesmas untuk skrining pada keluarga. Selain itu juga kami akan koordinasi dengan provinsi lainnya karena organisasi ini gabungan 6 provinsi,” ujarnya.

Program Speling sendiri diharapkan menjadi gerakan yang semakin masif di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah untuk mempercepat deteksi dini berbagai penyakit menular.***

Scroll to Top