Puluhan Ribu Alumni Ponpes AL Anwar Purworejo Siap Menangkan Luthfi-Yasin

PURWOREJO – Lantunan zikir dan doa menyambut kedatangan Gus Yasin, Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah, di Purworejo.

Saat masuk ruangan, jamaah seisi gedung bersahutan menggemakan mujahadah pembacaan ayat-ayat Quran. Mujahadah adalah membaca doa sungguh-sungguh untuk tujuan atau hajat tertentu. Dalam hal ini hajat Gus Yasin maju Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah.

Gus Yasin tiba pukul 13.00, di Gedung Serba Guna PKP-RI Kanwil Purworejo, Jl Jendral Sudirman, Purworejo. Di sinilah para alumni Ponpes Al Anwar Purworejo, yang jumlahnya ribuan di Jawa Tengah berkumpul. Mereka mujahadah untuk kemenangan Cagub dan cawagub Jateng, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin).

Hadir dalam pertemuan ini KH. R. Mahfud Chamid, Pengasuh Ponpes, dan KH Said Asrori, Khatib Am NU Purworejo.

Kyai Mahfud mengatakan kepada hadirin, pertemuan ini bukan pengajian atau Mujahadah biasa. Tetapi pengajian siasah (politik) untuk kebangsaan dan agama. Menurutnya ada puluhan ribu alumni di Jawa Tengah yang siap memenangkan Palson 2 (Luthfi-Yasin).

“Saya ingat ngendikane guru-guru Kyai dulu. Jadi Santri tidak usah sibuk sana sini keluar pondok. Duduk aja tenang ngaji atau mulang ngaji, insyaa Alloh ayem,” kata Kyai Mahfud Chamim.

“Tetapi saya katakan dalam era sekarang, kita bisa ngaji ayem tentrem aman itu karena akibat keputusan politik. Kalau yang memegang kuasa atau politik orang pesantren, tentu bisa terjamin. Tapi kalau pemimpinnya bukan orang pesantren, bagaimana nasib pesantren bisa terurus.”

“Makanya santri harus melek politik, wajib menentukan Calon Pemimpin Jawa Tengah. Alhamdulilah ini ada Gus Yasin, Putra Mbah Moen, santri Sarang yang maju Wakil Gubernur. Wajib hukumnya kita pilih,”tegasnya.

Menurutnya, tidak ada alasan lagi, santri untuk tidak peduli politik. Sebab semua kebijakan termasuk nasib pesantren ditentukan oleh politik. Santri yang cuek dengan politik akan dimakan politik itu sendiri.

“Barang siapa tidak tahu politik akan dimakan politik itu sendiri. Seperti yang di desa desa itu, tahunya hanya nerima uang. Itu bahaya, akibat tidak paham politik,” katanya lagi.

Kepada jamaah, Gus Yasin menjelaskan kenapa harus maju lagi. Padahal sudah jadi anggota DPD. Menurutnya itu karena dia menjalankan perintah para Kyai. Bahwa untuk saat ini, harus ada kader NU yang masuk pemerintahan.

“Akhirnya saya nderek Kyai maju lagi. Padahal tinggal pelantikan DPD. Tapi semua karena demi kepentingan yang lwbih besar, bahwa di Jawa Tengah harus ada kader yang mengawal kepentingan pesantren di pemerintahan,” jelasnya.

Keputusan itu menurutnya juga sudah keputusan bersama dengan Gus Yusuf (Ketua DPW PKB Jateng) dan Gus Rozin (Ketua PWNU Jateng). Bahwa Gus Yasin harus maju lagi kedua kalinya.

“Untuk memantapkan semunya, nanti juga akan ada pertemuan antara saya dengan Mas Luthfi, dan para Kyai Khos, untuk membuat komitmen supaya nahdliyin tidak jadi ekor ke depan. Tetapi harus ikut menentukan,” ujarnya lagi.

Di sesi akhir, para alumni dan Kyai yang berkumpul membuat pernyataan sikap tegak lurus memilih paslon 2 (Luthfi-Yasin). Dengan panik kemenangan Luthfi-Yasin berkah untuk Jawa Tenang. Menang menang menang.

KH R. Mahfud Chamid membawahi Ponpes Al Anwar laki-laki, dan Ponpes An-Nur untuk santri perempuan. Jumlah santrinya di Purworejo ribuan. Dengan alumni puluhan ribu tersebar di Jawa Tengah.***

Scroll to Top