
Nawal Yasin, panggilan akrabnya, dilantik bersama serentak 34 Tim TP PKK 34 provinsi di tanah air. Dia menggantikan Pejabat Ketua TP PKK dan Pejabat Ketua Pembina Posyandu Provinsi Jawa Tengah sebelumnya, Ny, Yushinta Dewi Nana Sudjana, isteri Mantan Pj Gubernur Nana Sudjana.
Pelantikan Rabu sore, 20 Februari 2025 pukul 16.30 WIB. Diambil oleh Ketua Umum Tim Penggerak PKK Nasional dan Ketua Umum Tim Pembina Posyandu Nasional masa Jabatan 2024-2029, Ny, Tri Tito Karnavian, di gedung Danareksa, Jl. Medan Merdeka Selatan No.14, Gambir, Jakarta.
Sebelum dilantik, Nawal dan Ketua TP PKK lainya dipanggil satu per satu bersama 34 Ketua Tim PKK provinsi naik ke panggung. Berdiri jejer dengan ibu-ibu PKK lainya, termasuk Arumi Bacin, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur.
“Pada hari ini, Rabu 20 Februari 2025, saya melantik 34 Ketua Tim Pengerak PKK Provinsi dan Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi se tanah air. Semoga ibu-ibu semua bisa melaksanakan tugas kedepan dengan baik,” ucap Ny Tri Tito Karnavian dalam sambutan pelantikan.
Setelahnya, mereka dipanggil satu persatu untuk tanda tangan Pakta Integritas sebagai Ketua TP PKK.
Ny. Hj.Nawal Arafah Yasin, M.S.I, yang juga Istri Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), usai pelantikan mengatakan, kegiatan ini langkah awal untuk kemajuan bangsa dan negara, khususnya untuk pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga di Jawa Tengah.
Nawal Yasin mengatakan, tak bisa dibantah, jika peran Tim Penggerak PKK dari pusat hingga daerah punya andil besar dalam mewujudkan visi abadi bangsa dan negara tercinta. Sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 45, yaitu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil makmur, dan sejahtera.
“Sejarah tentu tidak pernah lupa peran dan keberhasilan tim penggerak PKK dalam memberantas buta huruf dan buta aksara. Pengendalian penduduk dengan program KB dan dua anak cukup. Memberantas kelaparan, swasembada pangan, program wajib belajar 9 tahun, pemberantasan AKI, AKB, AKABA dan stunting. Pengurangan angka kemiskinan ekstrim, pencegahan TBC, malaria, pencegahan dan penanganan KDRT, perdagangan orang, pencegahan kekerasan seksual dan penanganan covid 19,”kata Menantu Mbah Maimoen Zubair ini.
Itu semua, kata Nawal Yasin, adalah jalan yang luhur dan agung. Untuk mengabdi, berbakti dan meneruskan perjuangan para pahlawan bangsa. Seperti RA Kartini, Cut Nyak Dien, Laksamana Malahayati, Martha Christina Tiahahu, Dewi Sartika, Nyai Ageng Serang, dan Fatmawati Soekarno Puteri.
Nawal Yasin menjelaskan, Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah juga selalu berhasil dan berprestasi di semua periodenya. Berbagai penghargaan telah diraih. Seperti lomba pola asuh anak, lomba UP2K PKK, lomba hatinya PKK, lomba kesatuan gerak PKK, hingga Posyandu.
Program kreatif dan inovatif dan unggulan dalam 10 program pokok PKK juga telah dilaksanakan. Seperti program pola asuh anak dan remaja era digital yang disingkat PAAREDI. Gerakan amalkan dan kukuhkan halaman asri indah dan nyaman, yang disingkat AKU HATINYA PKK. Keluarga sehat tanggap dan tangguh bencana. Pencegahan perkawinan anak melalui gerakan “JO KAWIN BOCAH”, dan lainya.
“Untuk melanjutkan serta mengembangkan pelaksanaan 10 program pokok PKK dan program Posyandu ini, tentu saya butuh bimbingan, arahan, serta dukungan semua, Khususnya Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur, dan Ibu Ketua Umum TP PKK dan Ibu Ketua Umum Tim Pembina Posyandu Nasional, Ibu Tri Tito Karnavian,”harapnya.
Nawal Yasin juga berharap, adanya kerjasama dan sinergitas semua stakeholder. Mulai perangkat daerah, Perguruan Tinggi, swasta, organisasi masyarakat, serta media, dan NGO baik dalam maupun luar negeri.
Harus diakui, imbuh Nawal Yasin, untuk melanjutkan dan mengembangkan program PKK dan Posyandu di Jawa Tengah, banyak tantangan yang harus diatasi. Khususnya dari keluarga tidak mampu seperti kemiskinan ekstrim, kematian ibu, stunting, perkawinan anak, KDRT, kekerasan seksual, perempuan kepala keluarga, rumah tangga anak, tempat tinggal dan sanitasi yang layak, bencana alam dan perubahan iklim, seperti ketahanan pangan.
Menurutnya, berdasarkan catatan Komnas Perempuan tahun 2024, provinsi Jawa Tengah tercatat sebagai provinsi dengan kasus kekerasan terhadap perempaun tertinggi kedua setelah DKI, yaitu mencapai 43.280 kasus kekerasan perempuan. Untuk kasus perkawinan anak, di Jawa Tengah juga tercatat masih tinggi meskipun terjadi penurunan kasus yang significan dari tahun 2021 menyacapai 13.595 kasus, menjadi 7.903 kasus tahun 2024. Demikian juga dengan relevansi stunting provinsi Jateng masih sangat tinggi yaitu mencapai 20,7 persen. Meskipun prevalensi tersebut sudah berada di bawan prevalensi nasional yaitu 22,5 persen.Berbagai masalah tersebut menurutnya menjadi tantangan ke depan agar bisa lebih baik.
“Saya bertekad melaksanakan tugas ngopeni dengan memfokuskan masalah yang dihadapi keluarga tidak mampu atau miskin, serta nglakoni 10 program pokok PKK dengan amanah seperti dalam Peraturan Presiden no 99 tahun 2017 tentang gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarta. Saya optimis dengan kolaborasi tim penggerak PKK dan semua stakeholder dan pemerintah provinsi Jateng, Cita-cita Indonesia emas tahun 2045 bisa terwujud,”yakinnya.
Tak lupa, Nawal Yasin juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Pejabat Ketua TP PKK dan Pejabat Ketua Pembina Posyandu Provinsi Jawa Tengah, Ny Yushinta Dewi Nana Sudjana dan semua pengurus, yang telah berkerja dengan baik. Sehingga bisa dilanjutkan dan ditingkatkan pengurus berikutnya. ***

