GROBOGAN – Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), mendapat kesempatan istimewa. Saat menghadiri Haul Ngroto Grobogan Rabu, 23 Oktober 2024, bertemu langsung Habib Jindan bin Novel.
Keduanya bercengkerama hangat satu meja saat ramah tamah setelah acara. Secara khusus Gus Yasin dipanggil Habib untuk merapat. Lalu bersalaman dan berpelukan. Bahkan setelah berbicara beberapa saat dilanjutkan foto bersama.
Ini pemandangan langka. Mengingat Habib Jindan jarang sekali mau difoto. Malam itu serasa khusus kesempatan buat Gus Yasin.
Haul Ngroto di Gubug Grobogan itu dihadiri ribuan orang. Gus Yasin datang pukul 20.20 WIB, melewati ribuan orang yang sudah memadati lokasi. Calon Wakil Gubernur incumbent ini duduk sepanggung dengan Habib Jindan bin Novel dari Jakarta.
Pengajian yang dihadiri lebih 5 ribu orang ini digelar di Masjid Ponpes Miftahul Huda, Ngroto, Gubug, Grobogan. Masjid raksasa pun tidak menampung jamaah. Sehingga manusia berbusana putih-putih itu tumpah ke kebun-kenun di luar Masjid. Bahkan ada yang duduk-duduk di tebing jauh dari Masjid.
Mayoritas jamaah adalah komunitas Al Khidmah. Yaitu jamaah Toriqoh pencinta guru Kyai Asrori Al Isyaqi dan ayahnya Kyai Usman.
Sebagai pembicara utama, Habib Jindan mengatakan, berkumpulnya para jamaah ini sebagai tempat bersatunya para pecinta Alloh SWT. Yang dirintis oleh para guru Toriqoh seperti Kyai Asrori dan Kyai Usman.
“Beliau-beliau inilah yang menghidupkan kecintaan umat kepada Allah. Jadi Toriqoh ini tempat untuk mendekatkan diri kepada Alloh SWT, “kata Habib Jindan bin Novel.
Habib Jindan mengatakan, berkumpulnya orang-orang di majelis seperti ini karena menjalankan perintah nabi. Ini majelis penuh anugerah Allah SWT.
“Nabi memerintahkan supaya kita mendekat ke majelis ilmu, majelis zikir, majelis sholawat. Karena majelis ini mendapatkan cinta dari nabi, orang-orang yang bercinta karena Alloh. Orang-orang yang saling berziarah, saling membantu, saling duduk bersama, karena Alloh. Inilah esensi haul ini,”katanya.
Menurut Habib, saat ini banyak orang berkumpul. Tetapi yang berkumpul karena Allah tidak banyak.
“Banyak orang berkumpul, tetapi berkumpul karena Alloh hanya sedikit. Semoga kita menjadi bagian yang sedikit itu,” harapnya.
Dia menyangkal anggapan bahwa orang yang suka berkumpul di majelis zikir itu orang bodoh. Orang yang menjadi pecinta itu bodoh.
“Nabi itu pecinta, apakah nabi bodoh? Wali itu pecinta, apakah wali bodoh?” tanyanya.
Sementara itu, meski tidak menyampaikan pidato, Gus Yasin duduk sepanggung dengan Habib Jindan. Setelah acara malah berdua di ruang makan. Lalu jalan beriringan mengantar Habib hingga masuk mobil dan pulang.
Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan (lahir 21 Desember 1977 atau bertepatan dengan 10 Muharram 1398 Hijriah). Dia adalah da’i, ulama, dan pimpinan Yayasan Al Fachriyah, Tangerang, Banten. Dia adalah cucu dari Habib Salim bin Ahmad bin Jindan, seorang pejuang dakwah di Betawi pada tahun 1906-1969 yang berjuluk “Singa Podium”.***