
KUDUS – Komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan guru kembali ditegaskan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2018–2023, Taj Yasin Maimoen.
Salah satunya melalui upaya memfasilitasi proses mutasi ratusan guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) agar bisa mengajar di sekolah yang lebih dekat dengan tempat tinggal mereka.
Hal ini disampaikan Taj Yasin saat meresmikan penggunaan bantuan CSR Indoor dari PT Sukun Wartono Indonesia untuk SMA Negeri 1 Gebog, Kabupaten Kudus, Jumat (17/4/2025).
“Guru PPPK ada yang ingin dekat dengan keluarganya. Ini penting untuk mendukung kenyamanan mereka dalam bekerja, sehingga bisa memberikan pembelajaran yang maksimal,” ujarnya yang akrab disapa Gus Yasin itu di hadapan guru dan siswa.
Menurutnya, hingga awal tahun 2025 ini terdapat sekitar 600 guru PPPK di wilayah Jawa Tengah yang telah mengajukan permohonan mutasi.
Permohonan tersebut, katanya, sudah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia.
“Sekarang tinggal menunggu persetujuan dari Menpan RB. Proses ini harus kita kawal bersama,” tegasnya.
Perhatian terhadap isu mutasi guru PPPK menjadi penting, mengingat sebelumnya Undang-Undang ASN Tahun 2023 Pasal 1 Ayat 4 menyebutkan bahwa PPPK tidak bisa mengajukan pemindahan tugas. Mutasi dianggap sebagai bentuk pengunduran diri.
Namun, menurut Gus Yasin, pemerintah pusat telah memberikan sinyal positif untuk membuka ruang perpindahan tugas dengan mekanisme yang lebih baik.
Dengan adanya perhatian dari pemerintah provinsi hingga pusat, harapan akan kebijakan mutasi yang lebih fleksibel bagi guru PPPK di masa depan kian terbuka. Langkah ini bukan hanya mendukung efisiensi kerja, tapi juga memperkuat kualitas pendidikan berbasis kesejahteraan guru.***