MAGELANG – Gus Yusuf Khudlori, Pengasuh Ponpes API Tegalrejo Magelang menegaskan, agar para Kyai, para Gus, para Alumni, dan Santri untuk ikhtiar sekuat tenaga mencari pemimpin Jawa Tengah yang bisa diamanahi meneruskan keberlangsungan ahli sunnah wal jamaah (aswaja).
Hal itu ditegaskan Gus Yusuf di hadapan Calon Wakil Gubernur Jateng Gus Yasin, dan ribuan hadirin pada acara Silaturahim Kiai, Gus, Alumni, dan Santri, Se-Jawa Tengah, di Ponpes API Tegalrejo Magelang, Sabtu 19 Oktober 2024.
“Alhamdulilah di depan kita adalah Gus Yasin, yang Insya Allah akan mendapatkan amanah kembali sebagai wakil gubernur Jateng,” kata Gus Yusuf dijawab aamiin dan tepuk tangan para hadirin.
Namun ada syaratnya, kata Gus Yusuf. Semua yang hadir wajib ikhtiar memilih pemimpin seperti Gus Yasin yang berpasangan dengan Ahmad Luthfi. Kalau tidak, keberlangsungan pondok pesantren dan aswaja tidak akan terjamin.
“Maka wajib kulo lan panjenengan sedoyo ikhtiar cari pemimpin yang bisa kita amanahi untuk kelangsungan ahli sunnah wal jamaah niki,” kata Gus Yusuf yang santrinya puluhan ribu orang tersebut.
Gus Yusuf juga menjelaskan kenapa warga NU harus memilih paslon 2 (Luthfi-Yasin). Pilihan itu menurutnya sudah menjadi kesepakatan antara dirinya (Ketua PKB Jateng), Gus Rozin (Ketua PWNU Jateng), Gus Yasin, dan para Kyai Jawa Tengah.
“Saya bersama para Kyai se-Jateng, Gus Rozin, dan Gus Yasin, sudah kumpul dan sudah rembugan. Kalau sudah ada yang maju diantara kita, yang lain jangan maju, mendukung saja. Supaya NU niki tidak terpecah,” katanya lagi.
“Alhamdulilah, Gus Yasin sik kerso majeng lagi. Kita pun mufakat sama Gus Rozin dan kyai-kyai, bahwa tugas kita siap nyengkuyung,”imbuh Kyai muda itu.
Tugas santri dan orang tua menurut Gus Yusuf juga sama. Bagaimana memastikan kedepan pendidikan ponpes lebih tervasilitasi, guru gaji diopeni, dan santri dapat beasiswa.
“Saya bilang Gus Yasin, kalau program beasiswa santri dijalankan, itu yang nanti luar biasa. Karena itu kulo nyuwun monggo disengkuyung Pak Luthfi-Gus Yasin, tanggal 27 November kita coblos sareng-sareng,” ajak Gus Yusuf.
Gus Yasin yang mendapat kehormatan bicara menyampaikan banyak gagasan terkait ponpes dan keagamaan yang dibungkus dengan pesantren obah.
“Di dalamnya ada insentif guru madin, bantuan sarana prasarana, beasiswa santri, pelatihan santri, dan sertifikasi ijazah pesantren agar setara untuk dunia kerja,” kata Gus Yasin.
Gus Yasin juga menceritakan hal yang sama dengan Gus Yusuf. Bahwa keputusan maju lagi itu atas dukungan dan kesepakatan dengan para Kyai, Gus Yusuf, dan Gus Rozin.***