
SEMARANG – Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jawa Tengah menggelar rapat kerja guna merakit peta jalan, terkait pemberdayaan perempuan. Sejumlah program disiapkan untuk meningkatkan perekonomian, hingga partisipasi dalam pembangunan.
Hal itu disampaikan Ketua BKOW Jateng Hj. Nawal Arafah Yasin (Ning Nawal), saat memberikan arahan pada rapat kerja, Rabu (16/4/2025). Ia mengatakan, dalam lima tahun ke depan, BKOW akan fokus dalam menuntaskan empat isu strategis.
Pertama, isu perempuan dan kemiskinan, kemudian perempuan dan kekerasan. Selain itu peningkatan keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan, serta peningkatan kapasitas pengasuhan orang tua.
“Tentang perempuan dan kemiskinan, akan kita beri suatu pelatihan dan bantuan, misal RTLH, peluang usaha pemberdayaan ekonomi. Terkait kekerasan, kita bentuk kader perunggu, yang dilatih paralegal untuk mendampingi korban,” tuturnya, seusai rapat di Rumah Dinas Wagub, Jalan Rinjani.
Ditambahkan, sejumlah langkah itu, akan diwujudkan dalam beberapa program prioritas. Seperti “Daya Kartini” untuk pelatihan keterampilan ekonomi, Destara atau Desa Sejahtera Perempuan dan Anak, Pesantren Penak atau Ramah Perempuan dan Anak.
Di samping itu ada Relawan Perunggu atau (Paralegal Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak), pendidikan politik, Perempuan Aman, serta pelatihan kebijakan dan perencanaan anggaran.
“Ada Jam Intan untuk pelatihan pengasuhan orang tua ke anak. Bukan hanya anak tidak rentan, juga mengarah kepada anak rentan disabilitas. Bagaimana pendampingan disabilitas, kita akan lakukan pelatihan,” tuturnya.
Nawal menambahkan, rencananya akan ada 100-200 perempuan dalam keluarga miskin yang dibantu. Selain itu, akan ada tiga desa, yang menjadi sasaran program-program BKOW Jateng.***


