RPJMD 2025–2029, Jawa Tengah Fokus Dorong Investasi

SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menegaskan investasi akan menjadi prioritas utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Tengah periode 2025–2029.

Hal ini disampaikannya dalam acara Focus Group Discussion (FGD) dan Aspirasi Masyarakat (Asmas) yang digelar oleh DPD RI Jawa Tengah di Semarang, Rabu (23/4/2025).

“Investasi adalah motor utama pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan. Kami ingin memastikan bahwa iklim usaha di Jawa Tengah benar-benar siap bersaing,” ujar Taj Yasin yang akrab disapa Gus Yasin.

Data mencatat, realisasi investasi di Jawa Tengah sepanjang tahun 2024 mencapai Rp68,67 triliun, dengan serapan tenaga kerja mencapai 411 ribu orang.

“Sistem OSS kita sudah berjalan baik, tinggal bagaimana mempercepat implementasinya. Jangan sampai investor tertahan oleh birokrasi,” tegasnya.

Beberapa tantangan yang masih dihadapi antara lain pemerataan infrastruktur, proses perizinan yang masih perlu disederhanakan, serta kesiapan sumber daya manusia (SDM) lokal.

Untuk itu, pemerintah provinsi telah menyiapkan serangkaian strategi guna menjadikan Jawa Tengah sebagai “rumah nyaman bagi investor”.

Salah satu strategi kunci adalah penguatan kapasitas tenaga kerja lokal melalui pelatihan vokasi dan peningkatan kualitas lulusan SMK yang disesuaikan dengan kebutuhan industri.

“Kami akan latih tenaga kerja berdasarkan sektor industri yang masuk. Begitu pabrik berdiri, SDM-nya sudah siap langsung bekerja,” ungkapnya.

“Kita tidak ingin investasi hanya menumpuk di kota-kota besar. Infrastruktur harus merata agar daerah lain juga punya peluang yang sama,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Yasin menegaskan bahwa RPJMD 2025–2029 akan disusun dengan semangat pro-investasi, pro-lapangan kerja, dan pro-pertumbuhan hijau, demi menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

FGD tersebut turut dihadiri oleh Ketua DPD RI Jawa Tengah Abdul Kholik, Wakil Ketua DPRD Jateng Sarif Abdillah, akademisi, serta aktivis mahasiswa, yang turut menyumbangkan gagasan dalam penyusunan arah kebijakan pembangunan lima tahun mendatang.***

Scroll to Top