SGN Akan Perluas Jaringan untuk Berikan Manfaat Lebih Luas bagi Masyarakat

SEMARANG – Santri Gayeng Nusantara (SGN) berkomitmen untuk terus memperkuat peranannya dalam memberikan manfaat kepada masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Ketua SGN Jawa Tengah, KH. M. Chamzah Hasan (Gus Chamzah), dalam acara halal-bihalal SGN yang diadakan di Wisma Perdamaian pada Senin, 07 April 2025.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Chamzah mengingatkan seluruh pengurus SGN bahwa tujuan utama organisasi ini adalah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, SGN berencana mengembangkan diri dengan merekrut lebih banyak anggota dari berbagai sektor, superit dunia kampus, praktisi, hingga dunia usaha. Hal ini dilakukan untuk memperluas dampak positif yang dapat diberikan kepada masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Tengah.

“InsyaAllah Santri Gayeng kedepan akan merekrut lebih luas, tidak hanya di lingkungan pesantren, tapi terus di lingkungan kampus, praktisi, para pengusaha, untuk bisa memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat,” lanjutnya. 

Selain memperluas jaringan, SGN juga kedepannya akan fokus pada dua masalah besar yang menjadi perhatian utama di Jawa Tengah, yaitu kemiskinan dan gizi buruk. Gus Chamzah menegaskan komitmennya untuk terlibat aktif dalam upaya pengentasan kemiskinan yang masih menjadi tantangan di provinsi ini.

“Kami berkomitmen untuk terlibat aktif dalam pengentasan kemiskinan, yang masih menjadi masalah besar di Jawa Tengah. Melalui peran serta para santri, kami berharap bisa menurunkan angka kemiskinan. Begitu juga dengan masalah gizi buruk, kami akan terus memberikan perhatian lebih,” jelasnya.

Di sisi lain, meski menghadapi keterbatasan dana, SGN selama ini sudah menjalankan beberapa program sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Salah satunya adalah menggandeng pengusaha besar di Jawa Tengah, seperti perusahaan rokok Sukun, untuk mengalokasikan dana CSR mereka. Dana tersebut digunakan untuk membantu warga yang membutuhkan, seperti renovasi rumah tidak layak huni dan perbaikan fasilitas keagamaan yang sudah memprihatinkan.

“Dengan dana CSR, kami melakukan renovasi rumah tidak layak huni di berbagai daerah, serta memperbaiki fasilitas seperti TPQ dan mushola yang kondisinya sudah memprihatinkan. Program ini sudah kami jalankan dan sudah menyentuh lebih dari separuh wilayah kabupaten/kota di Jawa Tengah,” kata Gus Chamzah.

Gus Chamzah berharap, program-program ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak yang lebih besar, baik dalam mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesehatan, maupun menciptakan perubahan positif bagi masyarakat Jawa Tengah.

“Saat ini, kami sudah mencapai lebih dari separuh wilayah kabupaten/kota di Jawa Tengah, mudah-mudahan program ini bisa merata di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah, tentu secara berjenjang,” pungkasnya.***

Scroll to Top