SOLO – Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) mendapat kesempatan istimewa bisa bersilaturahim dengan Pdt. Obaja Tanto Setiawan, Gembala Sidang GBI Keluarga Allah, Widuran di Solo.
Datang pagi hari pukul 08.00 Wib, Gus Yasin diterima langsung oleh Pdt. Obaja, panggilan akrab Pendeta. Diajak bercengkeraman lebih dari dua jam di ruang kerja beliau. Membahas banyak hal. Mulai program keumatan hingga bagaimana memajukan Jawa Tengah secara keseluruhan.
Sebagai Hamba Tuhan yang jemaatnya puluhan ribu di Solo Raya, Pak Obaja menekankan kepada pemimpin Jawa Tengah untuk menjaga kerukunan umat. Rukun dan hidup berdampingan menjadi syarat utama sebuah pemerintahan berjalan dengan lancar. Pak Jokowi dan Mas Gibran kerap mengunjungi gerejanya sejak menjadi Wali Kota Solo.
“Saya percaya Gus Yasin mampu menjaga kerukunan umat. Sebab sudah berpengalaman menjadi Wakil Gubernur lima tahun,” kata Pak Obaja.
Kata kunci rukun menurut Pak Obaja sebuah kewajiban. Dengan rukun pemerintah bisa menjalankan program dengan baik. Dengan rukun masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan baik. Bisa bekerja dan menjalani kehidupan aman dan damai.
Pak Obaja juga mendoakan secara khusus agar paslon 2 (Luthfi-Yasin) dituntun Tuhan. Dimudahkan langkahnya. Dikabulkan harapannya. Dan dibimbing oleh Tuhan YME dalam memimpin Jawa Tengah kedepan.
“Kami doakan bersama jemaat agar Tuhan membimbing pasangan ini, memudahkan langkahnya, mengabulkan harapannya, dan membimbingnya dalam memimpin Jawa Tengah kedepan,” doa Pak Obaja.
Gus Yasin menyampaikan terimakasih atas doa dan dukungan Pak Obaja. Gus Yasin menitipkan kepada segenap Pendeta dan Jemaat gereja untuk dapat membantu menggunakan hak pilihnya, usahakan mendukung kami.
“Saya titip Pak Obaja agar Jemaatnya membantu kami bisa memimpin Jawa Tengah kedepan,” harap Gus Yasin.
Putra Mbah Maimoen Zubair ini siap menjaga kerukunan umat yang diharapkan Pak Obaja. Selama dia menjadi Wakil Gubernur Jawa Tengah Masa Jabatan 2018-2023, banyak pengalaman menyelesaikan masalah keumatan. Diantaranya di setiap akhir tahun menjelang Natal dan Paskah.
Karena itu, Gus Yasin berpesan hindari peribadatan campur supaya rukun dan aman. “Kuncinya itu aja, ibadah sesuai agama masing-masing, pasti aman. Tapi untuk urusan non ibadah misalnya mengenai Perayaan kita harus tetap bersama sama,” pesanya.
Gus Yasin bercerita, jaman ayahnya, Mbah Maimoen masih hidup, di pondoknya setiap musim lebaran banyak kaum non muslim sowan untuk lebaran. Semua diterima dengan baik.
Asal tahu, dalam penggembalaanya, Pendeta Obaja mengisi Kebaktian Umum setiap minggu dari pagi hingga malam di gerejanya di kota Solo. Jemaat berganti-ganti sesuai tingkat usia hingga puluhan ribu.***