PATI – Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) mengatakan orang yang ikut Maulidan harus berani mengikuti Kanjeng Nabi. Jika tidak berarti tidak menghormat Nabi. Padahal malaikat saja hormat kepada Nur Muhammad sebelum Nabi dilahirkan ke dunia.
Hal itu disampaikan Gus Yasin saat menjadi penceramah utama Gema Sholawat dan Tausiyah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Pucakwangi, Pati, Senin malam, 7 Oktober 2024.
Menurut Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah no urut 2 ini, esensi Maulidan adalah mempelajari kisah nabi Muhammad SAW. Setelah mengerti mengikuti teladan yang diberikan.
“Sehingga kita mengerti, setelah mengerti tambah mahabbah (hormat) terhadap kanjeng Nabi,”jelasnya.
Dalam acara Maulid yang digelar tuan rumah H. Dardi, karena jadi Anggota DPRD Kabupaten Pati ini, Gus Yasin menguraikan, Nabi Muhammad dihormati sejak masih dalam bentuk Nur yang dititipkan Alloh kepada Nabi Adam. Maka para malaikat pun sujud kepada nabi Adam.
“Sujudnya malaikat kepada Adam bukan karena menyembah manusia, tetapi karna hormat kepada Nur Muhammad. Nabi dihormati bukan saat ini saja, tetapi sejak nabi Adam sudah dihormati. Kalau kita tidak hormat, lha kita ikut bangsanya siapa,” kata putra Mbah Maimoen Zubair, ulama kharismatik Sarang Rembang ini.
Gus Yasin melanjutkan, setelah Nur Muhammad dititipkan dan dihormati nabi pertama Adam hingga turun temurun, sampai ke bapak ibunya (Abdulloh-Aminah), semua yang dapat titipan Nur Muhmmad itu hidupnya semua mulia.
“Maka orang yang ikut muludan harusnya senang semua, mulia semua, karena semua dapat Nur Muhammad, jadi sejak muludan ini tidak boleh sedih dan susah,” harap Gus.
Lebih-lebih imbuh Gus Yasin, Nabi itu kangen dengan kita semua. Kita dikangeni junjungan harusnya kita lebih kangen lagi.
Siroh(sejarah) berikutnya dari maulidan, adalah mengetahui masa kecil nabi. Sejak dilahirkan nabi sudah mengerti ibunya Aminah susah. Sebab sudah tidak ada bapak. Buktinya nabi sampai disusukan kepada wanita lain.
“Maka jangan banyak nuntut orang tua yang tidak mampu, sehingga kita harus birul walidain (taat) kepada orang tua,” imbuhnya.
Menurut Gus, nabi saat lahir juga sudah nrimo sama orang tua. Nabi disusoni (disusui) sebelah sudah merasa cukup. Ini pelajaran kita jangan murka. Mengerti tetangga kekurangan ya harus berbagi. Jualan sudah dapat untung, gantian penjual lain diberi kesempatan.
Ada kisah lain dari sejarah Nabi saat hijrah dari Mekah ke Madinah. Di tengah jalan Nabi dan sahabat kehausan. Lalu minta minum kepada Umi Makbad. Dijawab tidak ada minuman, kecuali kambing kurus yang tidak ada susunya.
Nabi Ijin memerah susunya. Karena yang merah nabi, kambing yang awalnya susunya kering sampai keluar susu yang melimpah. Nabi minum yang terakhir. Karena yang utama diberikan sahabat dan pemilik kambing terlebih dulu.
Dari kisah nabi ini Gus Yasin ingin memberi nasehat kepada para Calon pilkada. Jika setelah memerah susu, Nabi memberi minum orang lain baru dirinya, maka kalau jadi pemimpin atau pejabat, harus mengutamakan masyarakat dulu baru pemimpinya.
“Tugas pimpinan adalah yang belakang atau sing keri. Sifat begini harus dipegang pimpinan termasuk saya kalau nanti jadi Wakil Gubernur,” katanya.
Gus Yasin maju Calon Wakil Gubernur Jateng mendampingi Cagub Ahmad Luthfi. Pasangan no 2 ini (Luthfi-Yasin) ini didukung 16 parpol besar. Hasil survei di atas angin mengalahkan mereka.
Asal tahu, Gema Sholawat dan Tausiyah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini digelar H Dardi karena terpilih sebagai Anggota DPRD Kabupaten Pati. Dihadiri Habib Abu Bakar bin Aqil Jepara, KH Aamiin Kajen Pati, Gus Irfan dari Morotoko Pati. Dengan iringan Rebana Ahbaabul Musthofa Pucakwangi Pati.***