
SEMARANG – Buku Biografi Gus Yasin resmi diluncurkan pada Senin, 21 April 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Kartini. Acara peluncuran berlangsung di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, dihadiri oleh berbagai tokoh dan undangan dari berbagai kalangan.
Buku ini merupakan hasil kolaborasi antara Gus Yasin Institute dan Tim Akselerasi Jawa Tengah. Isinya mendokumentasikan perjalanan politik Gus Yasin, dari awal keterlibatannya dalam dunia politik hingga terpilih kembali sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah untuk periode kedua.
Lebih dari sekadar kisah sukses politik, buku ini menampilkan semangat perjuangan, dedikasi, serta kerja keras Gus Yasin dalam membangun Jawa Tengah. Nilai-nilai kolaborasi dan komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat menjadi benang merah dari narasi yang disampaikan.
“Gus Yasin Biografi bukan hanya menceritakan perjuangan pribadi, tetapi juga menggambarkan bagaimana berbagai elemen masyarakat turut berkontribusi dalam mendukung kebijakan yang berpihak pada rakyat dan mendorong kemajuan Jawa Tengah yang berkeadilan sosial,” ujar salah satu penulis.
Buku ini juga menyuguhkan sisi humanis Gus Yasin, mulai dari kehidupan pribadinya, perjuangannya menempuh pendidikan meskipun sudah menikah, hingga kisah inspiratif saat tinggal di Suriah bersama sang istri, Ning Nawal. Salah satu cerita menyentuh adalah ketika mereka mengolah tempe untuk dijual demi memenuhi kebutuhan hidup selama di perantauan.
Prof. Dr. Ir. Sri Puryono K.S., M.P., yang turut membaca buku ini, memberikan apresiasi tinggi. “Buku Gus Yasin Biografi ini luar biasa. Saya membaca dua eksemplar yang dikirimkan, dan langsung selesai dalam satu malam. Isinya sangat inspiratif. Gus Yasin adalah putra seorang kiai karismatik, tapi tetap rendah hati. Gus Yasin ya tetap Gus Yasin,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Fathurozi, S.Pd.I., menjelaskan alasan peluncuran buku ini dilakukan bersamaan dengan Hari Kartini. Menurutnya, Gus Yasin dikenal sangat peduli terhadap isu anak dan perempuan.
“Dalam berbagai pernyataan, Gus Yasin sering menyebut pentingnya peran perempuan dan anak. Itu menunjukkan komitmen beliau terhadap kesetaraan gender dan kemajuan perempuan, khususnya anak perempuan di Indonesia,” jelasnya.
Buku ini menjadi sebuah karya yang merekam jejak perjuangan seorang Gus Yasin, sekaligus cerminan bahwa politik sejatinya adalah jalan untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.***


